thayyibah.com :: Allah SWT berfirman (yang artinya): Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan akibat perbuatan tangan manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS ar-Rum [30]: 41).
Berbagai kerusakan di muka bumi itu hanyalah sebagian dari akibat perbuatan manusia yang menyalahi petunjuk dan aturan Allah SWT, yakni al-Quran. Sebagian lainnya, yaitu azab pedih di akhirat, akan ditimpakan kelak jika pelakunya tidak bertobat dan tidak diampuni oleh Allah SWT. Berbagai kerusakan itu ditampakkan oleh Allah SWT “la’allahum yarji’ûn”, yakni agar manusia kembali pada kebenaran, bertobat kepada Allah SWT dan menjalankan ketaatan; agar mereka menghentikan berbagai kemaksiatan dan menjalankan ketaatan, serta kembali pada al-Quran.
Jika kita kembali pada al-Quran, niscaya kita akan mendapatkan solusi atas semua problem yang kita hadapi dalam kehidupan ini. Pasalnya, al-Quran telah memberikan penjelasan atas segala sesuatu (Lihat: QS an-Nahl [16]: 89).
Kembali pada al-Quran mengharuskan kita untuk melaksanakan seluruh isi al-Quran baik dalam urusan akidah, ibadah, makanan, minuman, pakaian dan akhlak; dalam urusan pernikahan dan keluarga; ataupun dalam urusan ekonomi, politik dalam dan luar negeri, kekuasaan, pemerintahan, pidana dan sanksi. Perwujudan atas semua itu akan sempurna melalui penerapan syariah Islam secara formal oleh negara sebagai wujud ketakwaan hakiki. Hanya dengan begitu keberkahan akan dilimpahkan kepada negeri ini dan penduduknya. Allah SWT berfirman (yang artinya): Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi… (TQS al-A’raf [7]: 96).
(Loveislam)