بسم الله الرحمن الرحيم
thayyibah.com :: Menyikapi putusan majlis hakim dalam persidangan terpidana si P.A (penista agama), Selasa, 09 Mei 2017, kita bersyukur kepada Allah, karena firman-firmanNya dalam Al Qur’an betul betul smakin menjadi rujukan bagi kaum muslimin dlm bersikap dan bertindak.
Firman Allah dalam Al Qur’an surat An Nisa : 135 dijadikan rujukan oleh para Majlis Hakim yg masih lbh takut kpd Allah
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ؕ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَا ۙ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗۤا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha Teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”
(QS. An-Nisa’: Ayat 135)
Kita berterima kasih kpd para majlis yg dipimpin pak Dwiarso Budi Santiarto, yg dengan tegar,tegas dan tidak terpengaruh oleh tekanan penguasa yg tampak sangat jelas berfihak membela mati-matian penista agama yg berakhlaq rendah.
Keberanian dan ketegaran para majlis hakim ini, in sya Allah menyelamatkan bangsa ini dari tercabik-cabiknya persatuan dan kesatuan bangsa,terkoyaknya kebhinekaan dan toleransi yg dirusak oleh perkataan dan perilaku si P.A ini.
Putusan hakim yg memenjarakan si P.A selama 2 tahun, sebenarnya juga belum maksimal memenuhi rasa keadilan yg dituntut oleh umat Islam. Tetapi, setidaknya hal ini cukup memberi sok terapi kpd kaum kafir yg suka memperolok-olokkan kaum muslimin dan menistakan agama Islam dgn sgala kesombongan harta dan pendukungnya.
Allah hinakan para penista dan pembelanya dgn keputusan hakim ini, meskipun mereka telah menginfakkan dananya bermilyar-milyar, tapi semuanya menjadi penyesalan bagi mereka sendiri.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَـصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ؕ فَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ؕ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِلٰى جَهَـنَّمَ يُحْشَرُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam Neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,”
(QS. Al-Anfal: Ayat 36)
Keputusan majlis hakim ini merupakan titik balik awal bagi perjuangan umat Islam Indonesia untuk mengawal penegakan keadilan kasus-kasus hukum lainnya di Indonesia, sekaligus awal pembuka pintu perjuangan berikutnya dalam mengawal fatwa-fatwa MUI yg lainnya.
Semoga hakim-hakim lain di negeri ini berani bertindak yg sama dgn hakim Dwiarso dkk ini, utk mencetak sejarah baru dlm penegakan hukum di Indonesia.
Selamat dam sukses pak Dwiarso dan kawan kawan para majlis hakim. Smg Allah memberkati para majlis hakim dlm kehidupan di dunia ini dan menyelamatkan mereka dlm kehidupan di akhirat.
Aamiin
Salam ukhuwah
Willyuddin Abdul Rasyid Dhani
Saksi pelapor – Bogor