thayyibah.com :: Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih versi hitung cepat, Anies Rasyid Baswedan menghadiri acara tasyakuran milad ke- 25 Pondok Pesantren Al-Itqon di Cengkareng Jakarta Barat. Ratusan jemaah yang hadir di sana antusias menyambut kedatangan Anies

Dalam acara itu, Anies berbagi cerita seputar perjalanannya dari awal mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI bersama wakilnya, Sandiaga Uno, hingga kemenangannya di Pilgub DKI. Ia mengaku awalnya tak pernah ada rencana ingin menjadi gubernur.

“Delapan bulan yang lalu, saya tidak pernah menduga akan jadi cagub dan menjadi Gubernur DKI. Saya ditelepon abis magrib sama atasan saya waktu lagi ramai reshuffle, bilang terima kasih sudah. Saya di rumah lagi santai, eh nama saya muncul di survei dan angkanya tinggi,” ujar Anies di lokasi, Senin (24/4).

Anies bercerita di hari terakhir pendaftaran Cagub DKI, dirinya sedang berada di rumah sakit karena terkena penyakit demam berdarah. Saat itu Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy menjenguknya dan menanyakan kesiapan Anies dalam pencalonan.

“Ketika saya di rumah sakit masih pakai infus, saya ditanya sama ketua partai (PPP), siap enggak Pak Anies jadi gubernur. Dan yang nyalonin itu partai PKS dan Gerindra, coba bayangin itu kan partai yang tadinya mendukung pasangan sebelah. Artinya berarti partai ini bukan berpolitik, tapi memang untuk bernegara,” kata dia.

Kemenangan yang berhasil diraih dalam Pilgub DKI, kata Anies, adalah amanah dari warga DK untuk menciptakan kedamaian di ibu kota.

“Tunjukkan sikap orang menang, yang menang itu akan mengayomi. Yang menang itu bikin sejuk dan menjaga. Ketika muslim dititipkan amanah, kita ingin Jakarta ke depan jadi aman, damai sejuk dan bukan sebaliknya,” ujar Anies.

Anies-Sandi akan resmi dilantik pada Oktober 2017 sesuai jadwal habisnya masa jabatan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Sumber: kumparan