Breaking News

Waduh! Bukan Hanya Air Keras, Eks Ketua KPK Rinci Ancaman Terhadap Novel Baswedan

Waduh! Bukan Hanya Air Keras, Eks Ketua KPK Rinci Ancaman Terhadap Novel Baswedan
“Novel seingat saya mengalami upaya penyiksaan mungkin lebih dari pada itu pembunuhan, sudah berkali-kali,”

 

thayyibah.com :: Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menilai teror terhadap penyidik lembaga antirasuah sebagai bentuk kebiadaban dari para pelaku dan otak dibalik kejadian itu. Pasalnya, siraman air keras itu masuk ke dalam kategori perbuatan berencana dan teroganisir.

Dalam peristiwa itu, Busyro menekankan tidak bisa melepas label Novel sebagai penyidik senior di KPK, yang notabene sedang menangani kasus korupsi yang besar dan melibatkan nama-nama petinggi negara ini.  “Kami baca posisi Novel enggak bisa dilepaskan dari posisi kasus yang dia tangani dengan penyidik lain,”  ujar Busyro di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017).

Ia pun menyebut aksi teror yang menimpa Novel bukanlah hal yang pertama. Percobaan pembunuhan sudah sering terjadi terhadap Kasatgas kasus korupsi e-KTP itu.

“Novel seingat saya mengalami upaya penyiksaan mungkin lebih dari pada itu pembunuhan, sudah berkali-kali, pertama saat tugas di KPK untuk kasus travel cek, kedua ketika penggeledahan di kantor Korlantas Mabes Polri yang berakhir dijadikan tersangka untuk kasus 2004 di Bengkulu,” papar dia.

“Ketiga adalah ketika dia ditabrak dalam perjalanan rumah ke kantor, dan yang terakhir adalah kasus ini,” imbuhnya. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta membentuk tim gabungan yang terdiri dari aparat penegak hukum dan elemen masyarakat. Hal tersebut untuk mengusut dan mengungkap aksi penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Mantan Pimpinan, KPK Busyro Muqoddas menyatakan pembentukan tim gabungan itu bertujuan untuk saling mengawasi dan kordinasi antara penegak hukum dan elemen masyarakat dalam menangani aksi teror yang kerap menimpa penyidik KPK.  “Mudah-mudahan Presiden Jokowi segera ambil langkah bentuk tim gabungan, Polri dan unsur sipil lainnya untuk memburu pelaku, saya kira enggak sulit Polri buru pelaku asal bersama pemerintah dan masyarakat sipil,” tandasnya.

Sumber: Okezone

About A Halia