thayyibah.com :: Korban Gusuran Kampung Aquarium
Dharma Diani:
BIADABNYA IKLAN KAMPANYE AHOK-DJAROT
FRAMING DETIK KE 09
KETIKA ISLAM DIGAMBARKAN
SEBAGAI KAUM YG GANAS DAN MENYERANG,
SEDANGKAN ETNIS CHINA DIPUJA SEBAGAI PAHLAWAN YANG DIBANGGAKAN, MAKA TERKUBURLAH ARTI BHINNEKA TUNGGAL IKA DI NEGARA KITA.
Suara Djarot yang cempreng meniru intonasi suara Soekarno itu,
tajam menusuk bagai sembilu. Melukai hati yabg melihat dan mendengar
dengan sangat dalam..
Mungkin tak akan sesakit ini perihnya,
jika suara yg mengajari soal Kebhinnekaan palsu itu
adalah penjajah Kolonial Belanda.
Tapi ini suara Djarot.
Perkataan seorang pribumi asli. Bukan pendatang.
Ini adalah suara Sumbang seorang ‘nasionalis’ yang melengkapi
video para lelaki muslim, yang digambarkan sebagai kelompok beringas.
Para ikhwan berbaju putih lengkap berpeci ala santri itu, diskenariokan berkelakuan setan menyerang orang-orang tak berdaya…
Duuhhh Gustiiii…. Yaa Allah!
1. Kenapa Ahok-Djarot suka sekali menggambarkan
MUSLIM SEBAGAI KAUM INTOLERAN?
2. Kenapa mereka merasa bisa mengajari arti Bhinneka?
PADAHAL DENGAN MEMBUAT VIDEO YANG MENGGAMBARKAN
KEBENCIAN KEPADA AGAMA ISLAM SAJA, SUDAH MENUNJUKKAN
SIFAT ANTI KEBHINNEKAAN MEREKA.
3. Jika masih jauh lebih banyak Islam yang baik
tapi justru ditonjolkan sedikit yang buruk untuk dipamerkan kepada publik,
LALU KENAPA DI SISI LAIN AHOK-DJAROT
HANYA MEMAMERKAN CHINA YANG MAIN BADMINTON,
DAN TIDAK MEMPERLIHATKAN CHINA-CHINA YANG MAIN KORUPSI…?
4. Kemana disembunyikannya gambar muka China-China
yg lari membawa ratusan trilyun uang negara dan telah menghancurkan
ekonomi rakyat Indonesia itu?
APAKAH MENURUT AHOK-DJAROT,
CHINA-2 ITU LEBIH MULIA KETIMBANG MUSLIM YANG ANARKIS..???
Sementara kita semua tau, kisah China busuk pengemplang BLBI yg memporak-porandakan keuangan negara adalah KISAH NYATA, sedangkan Cerita SANTRI BERKELAKUAN IBLIS adalah abu-abu dan seringkali merupakan skenario rekaan belaka.
*Gemuruh dada ini ketika menuliskan ini…
malunya sy ketika tak kuat lg menahan tangis.
Sebenarnya tak tega menyebutkan ‘China’, tapi PERANG ETIKA
seperti ini menuntut semuanya harus ditulis dengan gamblang.
Terbayang wajah berkeringat nan penuh kasih pak Jaya Suprana,
ketika bertahan di lahan gusuran…
Terngiang bentuk suara pak Kwik Kian Gie yg nadanya kian meninggi,
tiap kali ia resah memikirkan nasib bangsa yg berkali2 guncang
akibat kelakuan konglo hitam yg didukung pejabat gelap mata.
**Betapa intoleransi dalam bentuk kotak-kotak itu nyata.
Betapa informasi salah yang diulang2 itu akhirnya
dapat melekat menjadi sebuah doktrin kebenaran
di pikiran rakyat.
Oohhh…
BETAPA KUATNYA UANG KETIKA IA BERBICARA…!!