Breaking News

TIGA PULUH HARI

Thayyibah.com::

by Zeng Wei Jian

Hanya sisa 30 hari. Ini waktunya berjuang total. Siang-malam. Berjihad. Mengumpulkan pahala. Mungkin sholat anda masih bolong-bolong, tapi menumbangkan dajjal (Ahok) berarti menyelamatkan ibukota dan negara.

Tiru para pahlawan. Dengan bambu runcing dan iman menghadapi meriam, mitraliyur dan centeng-centeng VoC. Sejarah berulang. Rakyat miskin berhadapan dengan Ahok dibeking kekuatan politik dan uang taipan.

Militansi, totalitas, iman, niat baik diridohi Tuhan. Itu terbukti. Tidak ada alasan untuk takut dengan kekuatan finansial beking Ahok.

Modal militansi mesti disempurnakan dengan konsep dan metode. Total war dan gerilya adalah taktiknya. Total War berarti “mobilizes all of the resources of society to fight the war”. Artinya, memobilisasi segenap sumber daya masyarakat dalam perjuangan menumbangkan rezim kafir.

Kumpulan dana. Tidak perlu besar. Cukup 50-100 ribu rupiah. Bikin stiker KJP Plus. Bentangkan spanduk bahwa KJP adalah program Pemda. Bukan duwit Ahok. KJP akan dilanjutkan gubernur selanjutnya. Tidak akan hilang bila Ahok tumbang.

Metode gerilya, berdasarkan text Che Guevara, berarti “used by the side which is supported by a majority but which possesses a much smaller number of arms for use in defense against oppression”.

Jadi, gerilya itu digunakan oleh pihak yang didukung mayoritas tapi miskin peralatan tempur dan logistik dalam rangka melawan opresor (penindas). Tepat sekali untuk mendeskripsikan pihak anti ahok.

Strategi dan taktik gerilya fokus pada kelompok kecil militan. Kelompok ini mesti gesit, tangkas, bergerak cepat, dan tak kenal lelah. Tanpa duit, tidak dibayar seperti tim Ahok, namun tetap masuk ke simpul-simpul masyarakat. Sadarkan tetangga. Yakinkan kolega. Ahok bersifat destruktif bagi Jakarta. Dia tukang gusur, penista agama, pedusta dan terseret tujuh skandal korupsi. Terakhir, nama BASUKI masuk daftar penerima dana e-ktp yang merugikan negara 2 triliun.

Gerilyawan dan mujahid harus membentuk kelompok-kelompok kecil. Terdiri dari para pejuang. Militan. Beriman. Ngga gila duit. Pikirannya cerah. Tidak mudah dikadalin bahwa Ahok itu bagus.

Gerilyawan tidak perlu masuk area-area cina rasis dan kristen fanatik. Buang-buang energi masuk ke daerah macam itu. Fokus ke wilayah yang selama ini warga ditakut-takuti KJP akan hilang bila Ahok kalah. Masuk ke basis di mana tim Ahok sering bagi-bagi sembako. Sadarkan masyarakat. Bahwa harga diri mereka seharusnya lebih besar daripada sepaket sembako. Jangan jual harga diri itu dengan duit 500 ribu coblos Paslon 2.

Prinsip gerilya adalah “The enemy advances, we retreat; the enemy camps, we harass; the enemy tires, we attack; the enemy retreats, we pursue.”

Pemilih Anies Sandi adalah mereka yang beriman. Tim Ahok buang-buang energi berusaha masuk Timur dan Selatan. Sementara Barat, Utara, Pusat jadi medan perang. Ahoker militan hanya 25%, terdiri dari cina rasis, kristen fanatik dan preman bayaran. Selebihnya terbuka untuk diolah.

Jangan ragu. Larutkan diri dalam perjuangan total 30 hari. Hanya sebulan ini. Jangan biarkan Ahok dan kroni-kroninya berkuasa lagi. Mereka akan lebi buwas. Sebulan ini menentukan masa depan. Kita tidak bisa memberikan nasib anak-cucu kepada Ahok.

About Abu Fira Smart