Desa Sasak Panjang, Tajur Halang, Bogor, sudah lama dikenal dengan penjualan onderdil atau suku cadang kendaraan bermotor, terutama sepeda motor. Suku cadang yang dijual belikan di sini umumnya barang bekas atau daur ulang walaupun ada juga yang baru.
Karena ramainya penjualan suku cadang bekas di sini, orang kadang membuat stigma negatif pada para pedagangnya, yakni penampung sepeda motor curian. Itu pula sebabnya, polisi kerap lakukan operasi di desa ini, merazia kepemilikan sepeda motor illegal.
Meski demikian keadannya, tokoh masyarakat Sasak Panjang H. Raid Sunarya membantah dan mencoba meluruskan stigma negatif tersebut.
Menurutnya, ketika ditemui penulis Sabtu lalu di kediamannya, pedagang yang biasa menampung sepeda motor illegal memang ada tapi itu bukan di Sasak Panjang. Raid Sunarnya kemudian menyebut satu desa yang memang tak jauh dari Sasak Panjang. “Polisi sering lakukan razia dan penggrebekan di sana. Akan tetapi yang muncul di media justru nama Sasak Panjang,” kata Raid penuh sesal.
Salah satu jalan yang ramai dengan penjualan suku cadang sepeda motor di Sasak Panjang ini ada di Jalan AMD Tiger. Di sini ada lebih dari 60 toko atau lapak. Salah satu toko di situ adalah milik Raid Sunarya, letaknya tepat di seberang Masjid SMP Islam Bina Taruna.
Raid Sunarya adalah pelopor perdagangan suku cadang sepeda motor di Sasak Panjang. Pria 63 tahun ini mulai membuka toko suku cadangnya pada tahun 1985. Sebelumnya selama 10 tahun dia memiliki toko onderdil di Asem Reges, sebuah pusat onderdil di bilangan Sawah Besar, Jakarta.
Salah satu pola dagang Raid Sunarya adalah berburu sepeda motor bekas yang tak terpakai. Cuku cadang motor bekas yang sudah dibeli dipreteli kemudian diperbaiki seperlunya sebelum dijual.
Raid Sunarnya berburu sepeda motor bekas ke seluruh Pulau Jawa hingga Sumatera. Dia pernah membeli 4000 sepeda motor bekas asal Cina yang telah menjadi “bangkai” di Medan.
Pembeli onderdil yang datang ke Sasak Panjang berasal dari berbagai daerah di tanah air. “Saya sering kirim barang ke Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai ke Lombok dan Sumbawa,” aku Raid Sunarya.