Thayyibah.com ::Jurnalis Islam bersatu (JITU) mengajak untuk menyuarakan pembelaan terhadap pemblokiran media Islam bergema di jagad twitter pada hari Ahad (1/1).
Hal itu menyusul tindakan pemblokiran sejumlah media Islam, yang seolah menjadi kado akhir tahun 2016 ini. Beberapa media Islam yang cukup terkenal dan menjadi rujukan umat Islam yaitu voa-islam.com, kiblat.net, islampos.com .
Padahal, belum selesai kasus kriminalisasi jurnalis Muslim (Ranu) karena liputannya, pemerintah sekarang secara sewenang-wenang malah memblokir media-media Islam.
Apalagi, selama ini sejumlah media Islam tersebut sangat populer dan menjadi rujukan berita kaum Muslimin, di tengah gencarnya pemberitaan yang menyudutkan umat Islam oleh media mainstream.
Sejak pukul 12.00 WIB, tagar #StopBlokirMediaIslam telah menempati urutan pertama Trending Topic Indonesia.
“Rumput Aja di Jaga, apalagi NKRI. Media Islam itu menjaga NKRI. Jgn asal blokir. Teliti dulu. #StopBlokirMediaIslam,” ujar @bayprio, salah seorang netizen. Cuitannya ini telah di-retweet 743 kali dan disukai oleh 65 orang.
Sementara, akun @jituofficial menyapa Menkominfo Rudiantara terkait pemblokiran. “Hallo @rudiantara_id @kemkominfo Tahun baru 2017, umat Islam dihadiahi pemblokiran media.. #StopBlokirMediaIslam,” cuit @jituofficial
Hingga pukul 15.00 WIB, sudah ada 11.000 cuitan #StopBlokirMediaIslam.
Menanggapi hal ini Sekretaris Umum Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman menghimbau kepada umat Islam untuk bangkit dan melakukan pembelaan.
“Umat Islam harus sadar dan melakukan pembelaan. Misalnya melalui sosmed dan memberikan dukungan kepada media Islam,” tegasnya.
Pemblokiran situs media Islam ini telah dimulai sejak 30 Desember 2016 lalu. Kendati demikian belum semua penyedia jasa layanan internet (ISP) melakukan pemblokiran. Dilansir sangpencerah.id