Breaking News

Ada Apa Dengan Tahun Baru?

Thayyibah.com :: Tidak lama lagi, jika Allah mengizinkan, maka kita akan memasuki tahun baru masehi, tahun 2017. Sudah menjadi tradisi di negara kita, setiap pergantian tahun masehi dirayakan secara meriah dengan berbagai aktivitas. Panggung hiburan semalam suntuk, pesta kembang api dan petasan, kongkow-kongkow di obyek wisata, pesta-pesta, dan kegiatan lainnya yang lebih mempertontonkan kegembiraan yang berlebihan.

Sebelum kita memutuskan untuk ikut merayakan pergantian tahun atau tidak, alangkah lebih baiknya kita memikirkan banyak kejadian atau kondisi bangsa dan negara kita di bulan desember ini. Pada awal bulan desember, kita dikejutkan dengan gempa bumi di Aceh, dan di akhir desember ini, musibah banjir melanda wilayah Bima dan Sumbawa. Dan masih banyak musibah-musibah lainnya yang menimpa bangsa dan negara kita di tahun 2016.

Apakah kita tetap akan berhura-hura? Berpesta pora? Bagaimsna sebaiknya kita menyikapi pergantian tahun? Siapa pun kita sebagai orang yang beragama mesti bijak dan dewasa menyambut kehadiran tahun baru. Karena sebenarnya tidak ada yang istimewa dari pergantian tahun tersebut. Seperti hari-hari lainnya, pergantian bulan, tahun, dan abad adalah sama, yang beda hanya bilangannya.

Pergantian tahun tidak perlu dirayakan dengan euforia, hura-hura, dan acara lain yang mengada-ada. Apalagi dengan berbagai macam aktivitas bodoh dan terlarang, seperti pesta miras, pesta narkoba, dan pesta perzinaan. Selain jatuh dalam kesia-siaan, perbuatan-perbuatan tersebut merusak fisik dan mental diri-sendiri dan lingkungan sekitar, serta mendapat murka Tuhan.

Malam tahun baru sebaiknya diisi dengan aktivitas pribadi, keluarga, dan sosial yang bermanfaat, tidak melanggar ketertiban dan tidak bertentangan dengan ketentuan atau peraturan pemerintah dan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Aktivitas tersebut diantaranya adalah bermuhasabah (merenung), doa atau dzikir bersama, makan bersama keluarga, tasyakuran, dan lain sebagainya.

Muhasabah adalah aktivitas utama yang sangat dianjurkan dilakukan di malam pergantian tahun. Bahkan muhasabah itu idealnya dilakukan secara rutin, baik harian, mingguan maupun bulanan. Muhasabah pada prinsipnya terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu merenung dalam rangka evaluasi dan merenung dalam rangka merancang/merencakan sesuatu.

Muhasabah adalah merenungkan (mengevaluasi) aktivitas dan capaian-capaian yang telah dilalui selama setahun, sebulan, seminggu atau sehari kemarin, sehingga dapat teridentifikasi keberhasilan atau kegagalan dan penyebab-penyebabnya. Setelah itu dilanjutkan dengan merenungkan rencana kegiatan dan perbaikan, serta target yg ingin dicapai di waktu yang akan datang.

Dengan bermuhasabah baik di pergantian tahun atau pun di waktu-waktu lainnya akan memberikan manfaat yang banyak bagi yang bersangkutan dan orang lain. Selain kita menjadi lebih berhati-hati, kita juga akan selalu memiliki perencanaan yang jelas agar hari esok lebih baik dari hari ini dan kemarin. (WP).

Oleh: Wahyu Priyono

About Abu Fira Smart