thayyibah.com :: Musuh tidak gentar jika engkau hanya duduk bersila mencukupkan diri dengan ilmu saja.
Musuh tidak gentar jika engkau hanya menjadi ahli ibadah yang tidak menghiraukan keadaan saudaramu
Musuh tidak gentar jika engkau hanya mengajak manusia pada pendapatmu dan BERLISAN tajam pada yang di luar kelompokmu
Musuh tidak gentar jika engkau hanya mendakwahi manusia ke tauhid menurut tafsiranmu, yaitu “tauhid” yang menjadikan LISANMU tajam terhadap ulama dan ahli kiblat.
Akan tetapi yang menjadikan musuh gentar adalah ketika kalian mulai bersatu, MERANGKUL satu sama lain serta tidak merasa diri paling BENAR..
Musuh akan gentar ketika umat Islam kembali mendidik generasinya seperti didikan salafussholeh, yaitu didikan yg akan menghasilkan manusia-manusia seperti Khalid bin Walid, Qa’qa’, Mutsanna, Shalahuddin Al Ayyubi, Sultan Al Fatih, dan lainnya
Musuh akan gentar ketika umat Islam sudah mulai bersatu menggalang kekuatan utk kembali membangun KHILAFAH yang telah runtuh pada tahun 1924 lalu.
Musuh akan gentar ketika umat Islam mengikuti sifat salafussholeh yang Allah gambarkan dalam surat Al Fath ayat 29, bahwa mereka KERAS terhadap orang kafir dan lembut terhadap orang mukmin, bukan SEBALIKNYA…
Tanyakan pada sejarah tentang kejayaan umat Islam dahulu, apakah ia tercapai hanya mencukupkan diri dengan mengkaji kitab saja?
Tanyakan pada sejarah tentang pahlawan mujahid yang “menjadikan” KHILAFAH Islam menjadi bangsa terkuat pada masanya, apakah cukup dengan menghadiri ta’lim saja kemudian suka MENYALAHKAN yang lainnya?
Jikalau seandainya kita mau inshaf, sungguh jawabannya adalah bahwa mereka dididik untuk mempunyai ghirah terhadap agamanya.
Tertanam dalam diri mereka jiwa perjuangan dan pantang mundur, bukan jiwa “Saluli” yaitu pengikut Abdullah bin Ubay bin Salul yang suka berpaling dari medan juang serta menggembosi perjuangan kaum muslimin.
Hanya saja jika hati sudah tertutup dengan fanatik buta maka sulit menerima kebenaran dari yang lainnya.
Hadanallaahu wa iyyaakum.
Akhukum fillah, Fitra Hudaiya (put/thayyibah)