thayyibah.com :: Belakangan ini ummat Islam di nusantara terbakar amarahnya gara gara mendengar HOAK menistai satu ayat Al Qur’an, padahal video penistan itu yang mengunggah pertama kali adalah Pemda Negeri Fatahillah sendiri, alias kemungkinan besar itu suruhan HOAK, baru selanjutnya menyebar secara luas.
Namun tahukah saudara, apa dosa HOAK yang terbesar, yang lebih pantas untuk kita ingkari dan kita perjuangkan untuk dirubah?
Apakah penistaannya kepada ayat Al Qur’an atau korupsi ORA WARAS, atau mulutnya yang kotor suka memaki?
Ketahuilah dosa dia terbesar dan pengkhianatannya terbesar kepada negri ini dan juga kepada ummat Islam sejatinya bukanlah penistaannya kepada ayat Al Qur’an, namun kekufurannya kepada Allah Ta’ala. HOAK meyakini bahwa Allah Ta’ala memiliki istri, anak keturunan dan Allah Ta’ala beserta anak semata wayangnya kalah melawan orang-orang Romawi, hingga akhirnya anaknya yang semata wayang tersebut gugur di tangan musuh-musuhnya.
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ
وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا {90} أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا
{91} وَمَا يَنبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا {92} إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا {93}
لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا {94} وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (Maryam 90-95)
Jadi, kalau HOAK menghina ayat Al Qur’an kita marah besar, maka sejatinya jauh-jauh hari dia telah melakukan hal yang lebih besar, yaitu menghina Allah Ta’ala tidak esa, karena beranak dan beristri, lalu kalah melawan musuh-musuhnya hingga putra yang semata wayang gugur di tangan musu dengan cara yang keji. Lebih parah lagi, hingga saat ini katanya darah HOAK dan teman-temannya malah meminum darah putra tuhannya tersebut.
Pertanyaanya, mengapa baru sekarang kita mara besar? Kemana kita kemarin? Kalaupun anda marah danbenci, bagaimana cara kita marah kemarin? Dengan turun ke jalan atau duduk di masjid meneguhkan iman, agar tidak luntur oleh bisikan kaum JIN?
Karenanya, coba simak kembali ayat di atas, langit dan bumi seakan hendak pecah atau meledak karena murka mendengar HOAK dan teman-temannya mengatakan demikian ini.
Lalu solusinya bagaimana?
Saya yakin, anda sepakat dengan saya bahwa solusinya ialah kembali ke majsid, mengajarkan tauhid, mengajarkan iman yang benar, bila tiba saatnya maka kepongahan para peminum darah putra semata wayang tuhannya bisa diislamkan,atau tidak dipungut U-peti, dan kalau tidak ya dikirim ke negri nenek moyang mereka LONDO DOWO, atau BOLO LONDO sino.
Dakwah tauhid, ya dakwah tauhid itulah solusinya, sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada sahabat Mu’az bin Jabal agar memprioritaskan tauhid dalam dakwahnya.
Namun bila anda tidak menerima saran saya, atau status saya ini dan anda tetap turun ke jalan pada 4 November lalu, maka saya optimis Anda semua menyebut nama-nama-Nya yang Maha Indah dan sifat-sifat-Nya Maha Tinggi, semoga upaya antum menjungkalkan HOAK dilindungi Allah dari makar HOAK dan bala tentaranya yang alhamdulillah nya tidak anarkis dan tidak berujung pada perang saudara dengan aparat yang nota bene mereka juga muslim seperti anda. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. (put/thayyibah)