thayyibah.com ::
Bukankah ketegaran itu baru terasa bila kondisi berat menghampiri kita.
Bukankah ‘Azam yang kuat itu baru terasa bila tantangan itu menghadang.
Maka benar kata Sayyid Qutb : “Hakekat iman tidak akan terbukti kesempurnaannya dalam hati seseorang sampai ia menghadapi benturan dengan upaya orang lain yang berlawanan imannya”
Kunci ketegaran adalah dengan mengendalikan nafsu amarah bissuu’. Dan ketegaran baru terasa ketika dalam kondisi berat. Segalanya menjadi indah saat merindukan jalan dakwah.
Veteran-veteran perang Uhud adalah pribadi-pribadi yang tegar di jalan dakwah. Takkan mundur barang sejengkal tuk meninggalkan rasulullah meski mereka kalah, meski mereka mengakui kesalahan yang baru saja dibuatnya.
Meski 70 orang terbaik syahid di jalanNya dan banyaknya sahabat yang terluka. Tetapi tidak mematahkan ketegaran mereka.
Tak sedikitpun mereka mengiba pada musuh.
Tak sedikitpun ada penyesalan untuk kemudian menyarungkan senjata mereka.
Ketika penggilan rasulullah terdengar alunan takbir mengelegar membakar semangat mereka. Mereka pun memperoleh kemenangan.
Merekalah yang telah berhasil mengendalikan nafsu amarah bissuu’ dan menggantikannya dengan totalitas ‘azam.
Berusahalah untuk senantiasa bersamaNya. Tetaplah memelihara hak-hakNya, dikala senang dan lapang. Insyaallah, Allah pasti akan ada bersama kita dikala kita sempit, ketika kita mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolonganNya.
Jika kita termasuk orang-orang yang merindukan jalan dakwah,
Jika kita termasuk orang-orang yang bergabung dalam barisan dakwah,
Jika kita termasuk orang-orang yang bersatu padu dalam kelompok yang menegakkan agamaNya,
Jika kita termasuk orang-orang yang berjuang di jalanNya…
Jika kita termasuk orang-orang yang bertekad bulat masuk dalam kelompok mereka yang mendambakan kehidupan yang tentram dan damai di bawah naunganNya…
Maka yakinlah tak sedikitpun Allah berniat mendhalimi makhlukNya. Apalagi bila kita merindukan jalan dakwah ini. Yakinlah janji Allah pasti benar. Wallahu A’lam