Thayyibah
thayyibah.com :: Aksi turun ke jalan bukan sekadar memperingati hari besar. Aksi jalanan adalah puncak dari matinya jalur birokrasi dan diskusi. Tau mengapa dahulu mahasiswa begitu diagungkan? Karena semangat mereka untuk bergerak terus meluap, meletup bagai air mendidih di benjana.
Kita bukan anti asing tapi kita harus bisa berdaya saing dengan negara asing. Kalau pemudanya saja terus diam dianiaya oleh asing di negerinya sendiri, bagaimana ia menunjukkan kualitasnya dalam berdaya saing dengan asing?
Kita datang bukan membawa nafsu kebencian tapi kita datang karena cinta. Cinta kebenaran, cinta pada pemimpin kita, cinta kepada tanah air kita, kita terlalu sayang pada semangat mengingatkan, karena itulah kita berjuang.
Inilah Lima Tuntutan Reformasi Mahasiswa (#LiterasiMahasiswa)
1. Tindak tegas mafia kasus kebakaran hutan dan lahan
Mafia pelaku kebakaran hutan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan. Ini sudah menjadi hal yang transparan diketahui oleh masyarakat. Namun ketika kasus ini sampai ke persidangan, tidak ada yang mau menjadi saksi. Mengapa? Karena masyarakat tak punya banyak uang untuk membela, mengurus hukum, mempertaruhkan keluarganya yang terancam mafia.
2. Tolak reklamasi teluk Benoa dan teluk Jakarta
Pengurukan atau penambahan lahan ini sama sekali tidak memberi efek baik untuk pribumi. Mereka hanya ingin mengembalikan hutang yang telah dipakai untuk dana kampanye dengan membuatkan pulau, lantas apa mereka memikirkan tentang rakyat yang tergusur dan tanah suci yang nantinya teruruk?
3. Tolak tax amnesty yang tidak pro rakyat
Kita bukan menolak amnesty pajaknya tapi kalau tax ini berhasil bagaimana peralihan nya ke infrastruktur? Kita akan menolak jika hasil dari pengampunan pajak ini tidak pro rakyat.
4. Tolak perpanjangan izin ekspor konsentrat setelah Januari 2017 dan komitmen terhadap usaha hilirisasi minerba.
Tau freeport? Tau emas yang disana jika dibagikan pada seluruh masyarakat Indonesia per orangnya bisa dapat 10 kg emas? Hanya ada di Indonesia. Tapi sayangnya itu dikuasai asing, akankah kita diam?
5. Cabut hukum kebiri, selesaikan akar permasalahan kejahatan seksual pada perempuan dan anak
melihat masalah kekerasan seksual terhadap anak perlu langkah serius dari pemerintah. langkah dan kebijakan perlu diambil guna menjawab permasalahan secara menyeluruh. penjatuhan hukuman tambahan berupa hukuman kebiri bukan merupakan solusi tepat. lebih jauh lagi justru dikhawatirkan hukuman kebiri ini akan menimbulkan permasalahan baru baik ditataran teori maupun di prakteknya yang begitu sulit untuk diterapkan.
Kajian lengkap bisa dilihat di,
http://bit.ly/2tahunJokowi-JK
#LiterasiMahasiswa
#TagihNawacita
#KabinetLupaKerja
Lantas kita sudah berbuat apa untuk Indonesia?
