thayyibah.com :: Akhi Ukhti, Masih ingatkah dengan kisa Nabi Sulaiman? Seorang Nabi dan Raja yang sangat hebat dan menakjubkan. Allah memberinya kerajaan yang tidak diberikan kepada siapapun sesudahnya. Ia memahami bahasa binatang. Bangsa jin tunduk bahkan menjadi bala tentaranya. Angin juga Allah tundukkan buatnya. Dan berbagai nikmat yang lainnya yang tak dapat dihitung lagi. Ketika ia mendengar ratu semut berbicara kepada rakyatnya, sebagaimana Allah ceritakan di dalam surah An Naml ayat 18, beliau tersenyum mendengarkan ucapannya dan langsung ingat kepada Allah sang Pencipta Yang Maha Kuasa, Yang telah memberinya nikmat tersebut seraya berdoa yang artinya,
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Nikmat Allah begitu Besar dan tanpa pertolonganNya tidak mungkin ia dapat mensyukurinya.
Nabi Sulaimana tidak lupa daratan dengan kehebatannya, Ia sama sekali tidak congkak dan sombong, bahkan ia merendahkan dirinya depan Allah.
Dan ketika ia meminta agar singgasana ratu Balqis dihadirkan ke istananya, sebelum matanya berkedip, singgasana itu telah hadir. Dari jarak yang sangat jauh, Ribuan kilometer antara Yaman Yerusallem. Dia sadar, bahwa yang terjadi adalah karunia Allah. Dan nikmat itu adalah bentuk ujian dari-Nya. Tidak seperti sebagian yang memandang ujian hanya yang bentuknya musibah.
Maka Nabi Sulaiman langsung berkata
هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
“Ini termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya) (An Naml 40).
Maka bila kau memperoleh nikmat, kesuksesan atau apa saja, sehingga kau merasa hebat. Ketahuilah bahwa dirimu sedang dalam ujian. Berapa banyak yang tidak lulus ketika diuji dengan kenikmatan dunia. Karena dunia membuatmu jauh dan lupa dari sang Pemberi. Semoga engkau bukan salah satunya. (put/thayyibah)