thayyibah.com ::
Berbekal keyakinan tuk meniti perjalanan.
Meski kita tak pernah tahu apa yang ada di hadapan.
Menguatkan asa bagai mengukir di atas batu.
Sesulit apa pun tetap berjuang dan tak pernah kenal jemu.
Tak ada yg mustahil dalam dunia ini jika ada kata usaha.
Karena sesungguhnya mustahil itu tidak ada.
Keterbatasan diri untuk mengetahui yang tak pasti mengajarkan pada kita untuk senantiasa dalam penjagaan.
Meski beralas keraguan, meski beratap ketidakpastian.
Tetap melangkah menjemput cita dengan berbekal keimanan.
Tak secuil keinginan tuk menyerah walau terkadang harus berlelah.
Tak sedikit pun mundur walau tubuh akan hancur.
Tak selintas pikiran tuk buang harapan walau harus berkawan kesulitan, pun berteman rintangan.
Seringkali kita gagal lantaran kita disibukkan berbincang tentang kegelapan, bukan mencari lilin untuk jadi penerangan.
Seringkali pula kita ramai mencari kesalahan, bukan mencari titik terang yang mengantarkan pada kebenaran.
Terlalu naif bila kita disibukkan melihat cela teman .
Buruk budi bila hanya ingin cari perselisihan.
Tak pernah kita sadari musuh sudah siap menyerang.
Tak pernah kita peduli lawan sudah bersiaga untuk menantang.
Menata diri jadi bagian kewajiban setiap insan.
Untuk layak bila kan menghadap Tuhan.
Hanya amal dan perbuatan yang bisa dibawa saat tiba kematian.
Jangan sampai kita mengalami kerugian.
Hingga berakhir pada jalan kesesatan yang menelungkupkan kita pada nyala
api yang telah dikobarkan.
Semua harus beralaskan keimanan yang kokoh kepada Rabb pencipta alam semesta ini.
Bukanlah keimanan jika masih ada keraguan. Bukanlah ketakwaan bila masih ada penolakan.
Memilih menjadi pribadi yang tsabat agar selamat dunia hingga akhirat.
Hidup bersama dalam bahagia karena bisa berjumpa dengan kekasih sejati kita,
Dialah Allah subhanahu wata’ala. (put/thayyibah)