thayyibah.com :: Jakarta. Anggota Legisltaif yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Sidik merasa prihatin dengan sikap partai yang mudah memecat orang seperti Fahri Hamzah. Hal itu disampaikannya pada jumpa pers hari Jum’at (24/6/2016) di Jakarta.
“Saya cuma miris kok seorang Fahri yang sudah puluhan tahun bersama jamaah dakwah dan PKS dan punya peran penting dalam gerakan reformasi dengan mudah dipecat hanya karena urusan sepele,” kata Mahfudz yang dimuat okezone.com
lebih jauh Mahfudz mekhawatirkan kalau PKS berkuasa da nada rakyat melakukan kesalahan akan dicabut kewarganegaraannya.
“Apa iya kader-kader seperti itu kondisinya? Saya jadi khawatir, jika PKS berkuasa lalu ada seorang rakyatnya lakukan pelanggaran (hukum) bisa dicabut kewarganegaraannya,” katanya.
Menurut Mahfudz gugatan Fahri terhadap elit partainya merupakan cara PKS belajar melakukan pengelolaan konflik dalam kerangka negara hukum dan bagaimana mengelola kekuasaan dalam lingkup organisasi partai sebelum nanti ditakdirkan mengelola kekuasaan dalam lingkup negara.
Terkait dengan penyataan Muzamil Yusuf bahwa PKS sekarang lebih baik dan lebih kompak/solid tanpa Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq yang sebelumnya Ketua Komisi I DPR dan baru saja dirotasi ke Komisi IV DPR mempertanyakan hal itu.
“Apa iya kader-kader seperti itu kondisinya? katanya seperti dimuat republika.co.id
Namun Mahfudz menjelaskan bahwa antara dirinya dengan Muzamil merupakan teman dan sesama kader PKS.
“Saya menganggap Muzzammil Yusuf sebagai saudara sendiri, lebih dari sekedar teman baik. Juga terhadap Fahri,” kata Mahfuz. (Azah)