thayyibah.com :: Jakarta. Berbagai prakyek kecurangan dilakukan Teman Ahok guna mengumpulkan 1 juta KTP dukungan kepada gubernur petahana, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Hal ini diungkap oleh mantan Teman Ahok, Paulus Romindo, Richard Soekarno, Dodi Hendaryadi, Kusnul Nurul dan Della Novianty. Sampai saat ini, mereka mengaku identitasnya masih tercantum dalam situs www.temanahok.com.
Dalam keterangannya, Saat bertugas mengumpulkan KTP, mereka dipaksa mencapai target tertentu dengan bayaran tertentu yang tidak transparan. Sehingga mereka merasa lebih tepat disebut karyawan perusahaan ketimbang relawan.
Berbagai macam cara mereka lakukan untuk mengejar target mulai data KTP yang dikumpulkan untuk program KKS Jokowi sampai membeli KTP dari oknum-oknum di kelurahan dan RT.
“Barter KTP dengan sesama rekrutan Teman Ahok di wilayah lain, sampai membeli KTP dari beberapa counter Pulsa dan cara cara yang lain,” aku mereka sepeti diungkap rmol.com
Salah seorang eks relawan, Paulus Romindo mengaku tidak tahu persis proses selanjutnya sehingga tidak bisa memastikan apakah ada atau tidak KTP ganda dalam 1 juta KTP dukungan yang telah dikumpulkan Teman Ahok tersebut.
“Kalau dipastikan 100 persen, saya tidak tahu. Tapi kalau dikatakan ada yang lolos, pasti ada (KTP Ganda) yang lolos. Buktinya saya setor, dan tetap terima. Kalau reject, pasti dibalikin,” kata Paulus seperti dilansir tribunenews.com
Merekapun menuding Teman Ahok tidak demokratis dan transparan dalam keuangan. Uang yang didapatkan Teman Ahok tidak pernah jelas dari mana dan berapa jumlahnya.
Para bekas relawan ini juga mengaku bahwa Teman Ahok banyak mengeluarkan pernyataan yang tidak sesuai fakta yang membohongi banyak orang.
“Kami takut tersangkut perkara korupsi dengan ramainya berita adanya Indikasi uang Teman Ahok berasal dari aliran dana pengembang yang terkait dengan rencana Reklamasi,” tambah mereka. (aza)