thayyibah.com :: Inti dan hakikat hidayah adalah taufik dari Allah Ta’ala, maka berdoa dan memohon hidayah kepada Allah Ta’ala merupakan sebab yang paling utama untuk mendapatkan hidayah-Nya.
Dalam hadits Qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
“Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku akan berikan petunjuk kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2577)
Oleh karena itu, Allah Ta’ala yang maha sempurna rahmat dan kebaikannya, memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk selalu berdoa memohon hidayah taufik kepada-Nya, yaitu dalam surah al-Fatihah:
{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ}
“Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus.”
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata: _“Doa (dalam ayat ini) termasuk doa yang paling menyeluruh dan bermanfaat bagi manusia, oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk berdoa kepada-Nya dengan doa ini di setiap rakaat dalam shalatnya, karena kebutuhannya yang sangat besar terhadap hal tersebut.” (Kitab Taisiirul Kariimir Rahmaan hal. 39)
Diantara doa yang di ajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam untuk memohon hidayah kepada Allah Ta’ala adalah:
(( اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْت))
“Ya Allah, berikanlah hidayah kepadaku di dalam golongan orang-orang yang Engkau berikan hidayah.” (HR Abu Dawud (no. 1425), at-Tirmidzi (no. 464) dan an-Nasa-i (3/248), dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani)
Juga doa beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam:
(( اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى، وَالْعِفَّةَ وَالْغِنَى))
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri (dari segala keburukan) dan kekayaan hati (selalu merasa cukup dengan pemberian-Mu).” HR. Muslim no. 2721 (put/thayyibah)