Thayyibah
thayyibah.com. Jakarta. Fahri Hamzah terkejut setelah mengetahui bahwa pemecatan dirinya merupakan pesanan dari Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal ini terungkap seteleh Kuasa Hukum tergugat, Zaenudin Paru membacakan pembelaannya dalam sidang lanjutan gugutan Fahri kemaren, Senin. 23/5/16 di Pengadilan negeri Jakarta Selatan.
“Menarik bahwa intelektualnya, pemesan dari kasus ini, adalah Ketua Majeli Syuro,”. Ujar Fahri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan seperti dilansir kompas.com
Fahri menambahkan “Artinya, kalau sudah ‘order’ dari Majelis Syuro, salah pun orang lakukan. Itu tradisi yang mau saya akhiri,”.
Menurut Fahri pesanan inilah yang dijadikan dasar oleh Sohibul Iman untuk melaporkan dirinya ke Badan Penegak Disiplin Organisasi (BDO).
“Pak Shohibul Iman itu sduah jelas diperintah oleh Ketua Majelis Syuro. Lalu, dia jadi pengadu di BPDO (Badan Penegak Disiplin Organisasi) yang ini lembaga dibentuk oleh DPP,” Jelas Fahri
Fahri menerangkan bahwa Abdul Muiz Saadih membuat dan menerima laporan serta memproses dan merekomendasikan untuk dilanjutkan ke Majelis Tahkim yang keputusan akhirnya adalah memecat dirinya. Anggota Majelis Tahkim diantaranya adalah Sohibul Iman sebagai pelapor dan Abdul Muiz saadih sebagai pelapor.
“Jadi dua orang pelaporan jadi Anggota Majelis Tahkim” Ucap Fahri seperti dimuat republika.co.id
Fahri menganggap bahwa tidak ada yang salah alamat terhadap nama-nama yang dilaporkan tersebut. Karena pada prakteknya apa yang dilakukan oleh para elit PKS ini adalah untuk menghukum dirinya.
“Jadi nanti presiden partai, ketua BPDO dan ketua majelis syuro nanti ujungnya merangkap jadi majelis hakim” ujar Fahri
Selain itu Fahri pun menilai bahwa ada kejanggalan dalam pemeriksaan oleh BPDO maupun saat Majelis Tahkim menjatuhkan hukuman atas dirinya.
“Saya Tanya, dasar menghukum saya, ada nggak dokumennya? Saya minta karena mau jawab. Enggak dikasih,” Kata Fahri
“Bagaimana anda mau menjawab kalau surat dakwaan nggak ada. Dia bilang nggak ada ketentuan surat dakwaan harus diberikan. Loh bahaya.’ Lanjut Fahri.
Azah
