thayyibah.com :: Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin ada di dalam pikiran banyak orang, adakah usaha yang dijamin sukses? Adakah obat yang dijamin menyembuhkan? Adakah buku kaya yang dijamin akan membuat kaya? Adakah pelatihan bisnis yang dijamin akan membuat sukses dalam berbisnis?
Mungkin Anda pernah melihat ada buku, ebook, atau pelatihan yang menawarkan cara sukses dalam meraih sesuatu. Betulkah akan menjamin kita akan sukses setelah membaca dan mengikutinya?
Salah satunya, pertanyaan kepada saya sendiri. Paling menonjol adalah pertanyaan berkaitan video saya Bisnis Anti Gagal. “Memang benar setelah menonton Video Bisnis Anti Gagal akan sukses dalam bisnis?” Bahkan ada juga yang meminta jaminan, “Jaminan apa kalau saya gagal?”. Pertanyaan yang senada juga untuk produk lainnya termasuk Buku Metode Rubaiyat, apakah dijamin bisa baca Al Quran?
Analogi Usaha Dijamin Sukses
Saya perlu menjelaskan tentang apa yang disebut dijamin sukses, obat yang ampuh, atau cara anti gagal. Jika tidak faham, Anda bisa terjerumus pada dua kondisi yang sama sekali tidak memberdayakan.
Kondisi pertama adalah skeptis, dimana Anda tidak percaya lagi. Sebagai contoh, saya sudah membaca buku anu, ikuti pelatihan ini, tetapi tidak sukses. Semuanya bohong, hanya mencari uang saja.
Akhirnya dia tidak pernah belajar lagi. Kondisi seperti ini akibat salah faham, akibat harapan “pasti sukses” yang tidak terpenuhi. Akhirnya kapok belajar.
Kondisi kedua adalah kebalikannya. Dia yakin ada cara sukses yang jitu dan dijamin akan membuat dia sukses. Masalahnya, dia terus-terusan mencari cara jitu. Jika dia menemukan cara atau metode baru, dia coba, ternyata sulit atau gagal. Dia akan cari cara lain lagi, dan lagi. Masalahnya, waktu dia akan habis untuk usaha mencari.
Untuk menghindari 2 kondisi yang tidak memberdayakan ini, kita harus memahami apa yang dimaksud mereka dan termasuk saya tentang cara sukses meraih sesuatu.
Kita gunakan saja sebagai contoh Bisnis Anti Gagal. Benarkan akan menjamin Anda sukses setelah menonton video Bisnis Anti Gagal?
Panduan Bisnis Anti Gagal (atau apa pun itu) harus kita fahami seperti sebuah peta. Misalnya Anda akan pergi dari Bandung menuju Surabaya. Anda membeli peta atau melihat peta online (Google Map). Nah peta yang Anda beli atau Google Map adalah peta yang menunjukan jalan dari Bandung menuju Surabaya. Bahkan dengan bantuan teknologi GPS, Anda akan terus dipandu sampai Surabaya.
Artinya, panduan apa pun yang Anda dapatkan, itu seperti sebuah peta yang menunjukan jalan dari sebuah tempat menuju tempat tertentu. Jika peta itu diikuti, pasti akan sampai ke ketujuan. Inilah yang disebut pasti sukses atau anti gagal.
Jika Gagal, Salah Siapa?
“Jika saya gagal, apa jaminan Anda?”
Kita kembalikan ke analogi peta. Jika Anda sudah memiliki peta baik peta cetak maupun Google Map, kemudian Anda mulai berangkat dari Bandung menuju Surabaya. Tiba-tiba, jalan longsor tidak bisa dilalui. Apakah peta yang salah?
Tiba-tiba mobil Anda ruksak. Apakah peta yang salah? Bahkan, bisa saja Anda bosan dan malas karena perjalanan sangat jauh. Apakah peta yang salah? Bisa jadi, orang itu meninggal dalam perjalan. Apakah peta yang disalahkan?
Anda faham sampai disini?
Artinya, panduan apa pun itu, baik buku, ebook, video, seminar, atau pun pelatihan, akan menunjukan jalan yang benar, yang sudah terbukti, atau sudah diuji secara ilmiah dalam meraih sesuatu. Panduan itu seperti peta yang menunjukan jalan atau cara mencapai sesuatu. Tapi, peta tidak menjamin Anda akan sampai dan tidak bisa disalahkan.
Kecuali jika ada orang yang menjual peta palsu kepada Anda atau peta yang sudah kadaluarsa.
Jadi, tidak tepat saat Anda menyalahkan sebuah buku, ebook, video, pelatihan, atau seminar. Kegagalan adalah bagian perjalanan Anda menuju sukses.
Perjalanan Suka Ada Gangguan, Kondisi Bisa Berubah
Setelah Anda memegang peta yang benar, ada faktor-faktor yang bisa menghambat bahkan menghalangi Anda dalam meraih sukses. Petanya sudah benar. Yang perlu Anda lakukan adalah Anda mengatasi hambatan dan halangan itu jika mau sukses.
Jika mobil Anda mogok, artinya perbaikilah mobilnya jika masih ingin ke Surabaya. Jika jalan rusak, carilah alternatif. Jika benar-benar tidak ada jalan, tunggulan sampai jalan diperbaiki. Jika Anda lelah, istirahatlah. Jika Anda bingung membaca peta, bertanyalah kepada orang yang berpengalaman.
Begitu juga dalam meraih sukses. Setelah Anda memahami cara meraih sukses apa pun. Ikuti cara itu. Jika ada halangan dan hambatan, maka cari cara untuk mengatasinya. Mungkin tidak ada yang salah dengan panduan yang Anda miliki, yang diperlukan adalah kemauan Anda mengatasi hambatan dan rintangan itu.
Bahkan, jalan tol pun tidak benar-benar bebas hambatan. Tidak jarang kita mendengar jalan tol yang rusak, jalan tol yang macet, dan sebagainya.
Kadang kita perlu melakukan penyesuaian. Saat kita sudah memiliki peta dari orang lain berdasarkan pengalamannya, ternyata kondisinya berbeda. Bukan peta yang salah. Saat orang lain membuatnya, peta itu benar. Tapi bisa jadi ada banyak perubahan saat ini. Bukan menyalahkan peta, tapi lakukan penyesuaian agar peta tersebut sesuai dengan kondisi saat ini.
Manusia Hanya Berusaha, Allah Yang Menentukan
Anda pernah mendengar ungkapan ini? Ya tentu saja. Tugas kita berusaha maksimal. Memiliki peta atau memiliki panduan dalam meraih sesuatu adalah dalam rangka optimalisasi ikhtiar kita. Atau ikhtiar semaksimal mungkin. Hasilnya tetap ditangan Allah. Kita hanya mengikuti perintah-Nya untuk berusaha semaksimal kita, bukan semau kita.
Usaha maksimal itu adalah ikuti peta yang benar, gunakan keterampilan, gunakan ilmu, dan kerja keras. Jangan karena “tidak dijamin” Anda tidak mau belajar cara sukses atau pengembangan diri. (put/thayyibah)