Sifat Mulia Sedekah

thayyibah.com :: Salah satu sifat mulia dan sangat disukai Allah adalah sedekah. Memberikan sebagian harta ataupun apa yang kita punya untuk orang lain itu termasuk sedekah. Rasulullah SAW banyak memiliki sahabat yang pemurah. Salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf. Dia terkenal dengan kedermawannya sehingga Rasulullah menyebutnya kelak sebagai ahli surga.

Ada yang luar biasa dari kisah seorang manusia yang bisa menembus surga. Lahir dengan nama Abdul Ka’bah. Rasul kemudian mengganti namanya menjadi Abdurrahman bin Auf. Apa hebatnya? Dia adalah saudagarnya Allah swt. Dia saudagar surga. Kehebatan pertama yaitu Aqidahnya. Ketika dia masuk Islam, ibunya mengatakan, “Kalau engkau tidak keluar dari agamanya Muhammad kembali ke agama nenek moyangmu, saya akan berjemur di tengah terik matahari dan tidur di alam terbuka di dinginnya malam.” Tapi seorang Abdurrahman bin Auf pun tidak bergeming walaupun sangat cinta kepada ibunya. Kenapa? Dia lebih cinta kepada Allah swt.

Suatu ketika dia berbisnis, Rasul kemudian mengatakan, “Bersedekahlah.” “Ya Rasul, uang saya ada 4000 dinar (jika 1 dinar: Rp 2,2 juta berarti uangnya ada sekitar 90 miliar)”. Dan apa yang hebat? Dari 90 miliar itu dia bicara, “Ya Rasulullah, separuhnya aku berikan untuk Allah dan RasulNya.” Separuhnya coba… Luar Biasa! Kalau seandainya kita punya uang Rp 56.500. Kira-kira yang kita sumbangin lima ratusnya, seribuannya, lima ribuannya, atau lima puluh ribuannya? Tingkat keimanan kita diukur dari sedekah kita. Suatu ketika sahabat bersedekah semuanya. Dia berikan semuanya. Sahabat lain kasih sebagian hartanya. Kata sahabat yang lain, “Kenapa engkau cuma ngasih sebagian?” “Tidak. Aku sisakan untuk belanja besok pagi.”