thayyibah.com :: Saya sangat senang menyimak apa yang disampaikan beliau sang Ustadz yang entah siapa namanya..saya terlambat beberapa menit di acara pengajian rutin malam jumat di Darut Tauhid Bandung.
Ada beberapa poin yang saya tangkap dari penyampaian beliau dan bagi saya mungkin anda semua, ini adalah pencerahan, karena sebelumnya kita tak tahu ini itu. Begitulah asyiknya kalo gaul ikut pengajian, it make our mind sooo BRIGHTENESS…pokoknya gak kuper lah soal agama.
RUKUN ISLAM yang lima memang sangat akrab dan jelas yang mengaku muslim hafal ini. Rukun islam merupakan syarat agar seseorang disebut seorang muslim. Syahadat, adalah gerbang masuk keislaman seseorang. Kemudian shalat, puasa, zakat adalah konsekuensi sebagai muslim yang harus dijalankan sebagai kewajiban. Sama halnya dg analogi Duren itu wajib berduri, maka ketika tak berduri..itu bukan duren. Muslim itu wajib shalat, puasa, zakat maka ketika ia tak lakukan itu maka ia bukan muslim.
Sebenarnya pada intinya RUKUN ISLAM adalah ibadah yang hubungannya langsung ke Allah (HABLUMMINALLAH) jadi hanya Allah yang berhak menilai bagaimana ibadah kita. Ketika Aisyah menunjukan pada Rasulullah bahwa wanita itu penghuni surga karna shalatnya bagus, namun Rasulullah menyangkalnya “tidak” beliau menjelaskan bahwa ia shalat tapi ia tidak peduli dg sekitarnya yang sedang kelaparan karna miskin.
Pada surat Al mauun telah Allah sampaikan bahwa Orang yg shalat juga terancam masuk neraka. Apa sebab? Selain karena kelalaiannya melaksanakan shalat, bisa saja ia memang tak pernah peduli dengan orang miskin disekitarnya, memakan harta anak yatim dsb.
Sesungguhnya kita terjebak dengan shalat sebagai IBADAH RITUAL padahal sesungguhnya ada maksud atau pencapaian yang bisa diperoleh ketika seseorang shalat. Makanya lafadz dalam Quran bukan perintah untuk MENGERJAKAN shalat tetapi MENDIRIKAN shalat. Apa bedanya??
Mengerjakan shalat hanya sampai pada makna melaksanakan rukun dan syarat sah shalat mulai dari takbiratul ihram sapai salam. Sedang, mendirikan shalat..maknanya tak berhenti pada saat salam tahiyat akhir. Inilah makna kenapa kita membaca “assalamualaikum” saat dipenghujung shalat karena sungguh, itulah permulaan untuk merealisasikan nilai-nilai pemaknaan shalat yang diwujudkan dalam kehidupan keseharian erat kaitannya dengan hubungan sesama manusia (HABLU MINANNAS). Sungguh shalat ini benar-benar harus kita DIRIKAN dalam kehidupan kita, karna maksud shalat sendiri adalah MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR. Manakala, shalatnya sampai pada maksud ini maka sungguh ia pasti bukan orang yang menjadikan shalat sebagai ibadah ritual saja, namun jauh melebihi itu semua ia menyadari shalat memiliki nilai penting untuk kehidupannya. Jadi perlu kita tafakkuri memang..bahwa sudah sejauh mana shalat yang minimal kita lakukan 5 kali sehari ini membawa pengaruh terhadap kehidupan kita. Benarkah hidup yang kita jalani ini berada pada jalurNya, diridoiNya. Berimbaskah shalat kita terhadap kita.
Dalam shalat ada waktu yang bagus untuk berdoa yaitu ketika sujud, duduk diantara dua sujud dan saat tahiyat akhir sebelum salam
Tahukah Anda?
saat duduk diantara dua sujud. Adalah doa yang paling komplit untuk hidup kita. Rasulullah pun sering menangis saat membaca ini karna merasa malu terlalu banyak meminta pada Allah, sungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Jadi manfaatkan momen ini dg sebaik-baiknya maka dari itulah penting pula untuk mengetahui arti bacaan shalat karna membantu kita untuk memahami bacaan, mengerti apa yang kita mohonkan pada Allah setiap kita shalat.
Ingatlah kita sering berjanji kepada Allah setiap kita shalat.
“…..Innasholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahita’ala….”
Diriwayatkan abu bakar seringkali menangis setiap membaca ini dalam shalatnya, sehingga sahabat menanyakan kemudian beliau menjawab bahwa ia selalu takut dengan ucapannya ini..ia takut ia belum memenuhi janjinya ni terhadap Allah… Begitulah kedalaman yang dirasakan seorang sahabat dalam shalatnya, masyaallah penuh kekhusyuan, adapun kita yang memang jauh dari kesempurnaan namun bukan berarti kita menyerah pada shalat kita tapi mari kita menjalani shalat dengan baik semampu kita apakah itu dimulai dengan shlaat tepat waktu, tartil bacaanya pun sampai hafal arti bacaan shalat. Pernah sang dosen berpesan bahwa sebagai muslim sangat penting untuk tau apa yang ia ucapkan saat shalat karena hal itu akan membantu terhadap kekhusuan kita dan benar-benar meresapi kehadiran Sang Khalik yang senantiasa mengawasi atau hadir dimanapun kita berada. (put/thayyibah)