thayyibah.com :: Tempuhlah jalan kebenaran walaupun sepi pengikut, tetap tegar lah dijalan hidayah walaupun banyak nya para pencela, karena sudah sunatullah bahwa Allah Ta’ala telah menjadikan atas setiap para Nabi dan para penegak kebenaran ada musuh-musuhnya dari kalangan manusia dan jin.
Allah Ta’ala berfirman :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً وَلَوْ شَاء رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al-An’am : 112).
Karakter orang yang beriman adalah mereka tidak takut terhadap celaan para pencela. Bersabar ataas gangguan dan rintangan dalam dakwah .
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ.
“Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kalian yang murtad dari agamanya, maka nanti akan Allah datangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjihad dijalan Allah, dan (mereka) tidak takut terhadap celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Maidah : 54).
Sedikitnya penempuh kebenaran bukanlah halangan dan tidak membuatnya berputus asa, dalam tetap berdakwah mengajak manusia kepada agama Allah..
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) . (QS Al-An’am : 116)
Syaikh Adurahman Bin Nashir As-Sa’di Rahimahullah mengatakan :
ودلت هذه الآية، على أنه لا يستدل على الحق، بكثرة أهله، ولا يدل قلة السالكين لأمر من الأمور أن يكون غير حق، بل الواقع بخلاف ذلك، فإن أهل الحق هم الأقلون عددا، الأعظمون -عند الله- قدرا وأجرا
“Dan ayat ini menunjukan bahwasanya kebenaran tidak ditunjukan dengan banyaknya pengikut, demikian juga kebatilan (kesesatan) itu tidak ditunjukan dengan sedikitnya pengikut, bahkan kenyataan yang yang ada sebaliknya bahwa pengikut kebenaran itu jumlah mereka sedikit akan tetapi mereka disisi Allah orang yang paling mulia dan paling banyak pahala” (Tafsir As-Sa’di 1/270)
Nasehat yang indah sekaligus sebagai penghibur dari Imam Sufyan Ibnu ‘Uyainah rahimahullah :
اسْلُكُوا سُبُلَ الْحَقِّ وَلَا تَسْتَوْحِشُوا مِنْ قِلَّةِ أَهْلِهَا
“Tempuhlah jalan kebenaran dan jangan lah merasa kesepian dan sendirian walaupun pengikut kebenaran itu sedikit” Hilyatul Auliya 7/306. (put/thayyibah)