thayyibah.com :: Setelah itu tugas yang berat pun tidak akan membebani atau menjadi tanggungan yang berlebihan.karena pemikul amanahnya benar-benar telah siap.baik dalam menerima atau menyampaikan risalah,ataupun menanggung resiko yang akan ditemuinya sebagai konsekuensi dakwah tersebut.’’sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat’.(QS.73:5) Qatadah berpendapat,bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah hukuman-hukum Allah.sebagian ahli tafsir yang lainnya menerjemahkannya dengan janji dan ancaman Allah [10].
‘’Sebutlah nama tuhanmu,dan beribadahlah kepadanya dengan penuh ketekunan’’(QS.73:8)
Tugas berat selain di atas, perlu penambahan bekal lagi.berdzikir.dengan mengingat Allah selalu,juga akan menguatkan mental Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya,bahwa Allah maha kuat, maka siapapun takkan mampu melawannya. Allah lah sebaik-baik penolong. Allah maha mendengar, sebaik hamba-nya. Allah maha penyayang, dan kisahnya takkan pernah memiliki batas.
Dengan berdzikir, kita akan semakin mengenal Allah.Semakin menatapkan keimanan dan keyakinan kita sebagai penerus risalah Nabi saw.Itulah yang dikehendaki Allah dalam membekali kekasihnya, Muhammad saw.
‘’(Dia-lah) Tuhan masyrik dan magrhib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah dia sebagai Pelindung’’. (QS.73:9)
Karena dzikir ini merupakan salah satu sumber kekuatan seorang mukmin dalam kondisi apapun. Senada dengan pesan arif Ibnu ‘Atha illah as-Sakandary[11], ‘’Jangan tinggalkan berdzikir. Sebab kelalaianmu saat berdzikir. Semoga allah berkenan mengangkat derajatmu dari dzikir yang penuh dengan kelalaian menuju dzikir yang penuh kesadaran. Dan dari dzikir yang penuh kesadaran menuju dzikir yang disemangati oleh kehadiran-Nya menuju dzikir yang meniadakan segala sesuatu selain-Nya. Dan yang demikian itu bagi Allah bukanlah merupakan sesuatu yang sulit” [12]. Hanya tinggal kita membiasakannya dan mau terus berusha.
Sikap Terabik Dalam Menghadapi Rintangan Dakwah
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik’’. (QS. 73:10)
Kenilaian kelembutan Allah dengan bersabar. Dengan kesabaran ini akan semakin membuat seseorang dekat dengan Allah.Dan semakin membuatnya kokoh serta istiqomah. Keyakinan terhadap takdir Allah, juga akan membantu kita dalam bersabar dan membuat segala rintangan menjadi sebuah bumbu kehidupan. Justru akan terasa lebih manis [13].
Sabar merupakan salah satu bentuk kepasrahan yang positif.Bukan sikap menyerah atau apatis dalam merespon sebuah masalah. Maka siakap sabar seperti ini akan semakin membuat seseorang kuat. Dan akan semakin dewasa dalam mengambil sikap. Karena ia telah mengalahkan ego dan perasaannya.
Bagaimana tidak, bukankah yang memerintah bersikap sabar telah memberikan jaminan. Dia akan membuat perhitungan terhadap orang-orang yang selalu menyakiti dan menghalangi Rasulullah saw. Mendustakan risalahnya dan memandangkan permusuhan terhadap risalah yang diembannya. Maka biarlah Allah yang mengurusi mereka.
“Dan biarkan Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar”. (QS. 73: 11)
Allah tangguhkan mereka. Sebenarnya agar mereka mau berpikir untuk bertaubat dan menyadari kekeliruannya. Kemudian segera memperbaiki kesalahannya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Mereka semakin menjadi-jadi, memusuhi Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti dakwahnya. Menindas dan menyakiti mereka, baik secara fisik ataupun dengan tekanan dan teror psikis yang mereka terus lancarkan. (put/thayyibah)