thayyibah.com :: Sobat muslim, keliru dalam cara memandang sesuatu, akan menjadikan kita salah dalam melangkah.
A. Dunia Ke Bawah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ
“Apabila seseorang dari kalian melihat orang yang dilebihkan dalam harta dan bentuk tubuh, maka hendaklah ia memandang orang yang berada di bawahnya…” (HR. Bukhari: 6490)
Dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya,
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam harta dan dunia) dan janganlah engkau melihat orang yang berada di atasmu. Demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu…” (HR. al-Bukhari: 6490, Muslim: 2963)
B. Akhirat Ke Atas.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad melainkan kepada dua orang:
1. Seorang yang dikaruniakan Allah harta, lalu ia membelanjakannya dalam kebajikan.
2. Seorang yang Allah beri ilmu, maka ia memutuskan perkara dengan ilmu itu dan mengajarkannya..” (HR. Al-Bukhari: 73, Muslim: 816)
Pandanglah ke bawah dalam urusan dunia, agar kita bisa bersyukur…
Lihatlah ke atas dalam perkara akhirat, supaya kita tetap semangat…
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
“Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam urusan dunia, maka kalahkan ia dalam perkara akhirat…”
Sudah siap? (put/thayyibah)