Breaking News
Ilustrasi tulisan, Tolak LGBT!

Apa Sih LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) Itu? (Bagian 1)

 

Ilustrasi tulisan, Tolak LGBT!
Ilustrasi tulisan, Tolak LGBT!

thayyibah.com :: LGBT mulai ramai digunakan sekitar tahun 90-an di media-media Amerika untuk menggantikan istilah Gay untuk dapat meliputi cakupan penyimpangan seksual yang lebih luas.

Keberanian untuk membuka pembicaraan tentang hal yang tabu ini telah ditemukan dimulai sekitar tahun 50 atau 60-an dengan mengganti istilah homoseksual dengan homophile, kemudian dirubah menjadi gay di tahun 70-an. Terdapat istilah lain tapi tidak terlalu populer seperti sexual minority.

Komunitas dengan gejala penyakit kejiwaan ini, kemudian mengkonsolidasikan kekuatan mereka, sekaligus memanfaatkan berbagai celah di banyak negara, khususnya negara-negara yang telah melepaskan agama sebagai ruh negara dan politik, untuk menampilkan diri mereka di tengah alam kebebasan yang kebablasan.

Lahirlah kemudian beragam syubhat, pemikiran-pemikiran baru yang mencoba untuk semakin menguatkan eksistensi mereka, sekaligus mendorong tingkat penerimaan masyarakat religius sekalipun khususnya masyarakat yang tidak memprioritaskan ilmu dalam kehidupan mereka. Namun benarkah syubhat tersebut?

Mari kita kumpulkan sebagian di antara syubhat mereka tersebut, dan kita coba menjawabnya bersama-sama.

Nabi Luth a.s. tidak pernah berdakwah kepada kaum LGBT, dan bahkan kaum Nabi Luth a.s. bukanlah kaum LGBT

Al-Qur’an menggunakan bahasa yang sangat tinggi untuk menggambarkan betapa bejatnya kebiasaaan kaum nabi Luth bin Haran bin Azar a.s., putra dari saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s., sang Kekasih Allah itu. Telah hilang dari jiwa mereka rasa ketertarikan kepada wanita dikarenakan kebiasaan mereka mengikuti hawa nafsu syaithan dalam mencintai sesama jenis.

Bahkan kemudian, tamu Nabi Luth a.s. yang tentunya sangat layak untuk dihormati, tidak kurang menjadi target yang paling menarik bagi mereka. Inilah diantara yang dapat dipahami ketika Allah Swt berfirman,

وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ

“Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?” (QS. Huud: 78)

Sebagai seorang Nabi, Luth a.s. telah berdakwah dengan berbagai upaya untuk mengobat penyakit yang diderita akal mereka. Ia mengingatkan sentiasa agar umatnya bertaubat, khususnya dari perilaku LGBT. Ini pemahaman yang jelas ketika Allah Swt berfirman,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ، إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 80-81)

Bahkan kemudian Allah Swt menguatkan ayat tersebut dengan firman-Nya,

أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ , وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ

“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy Syu’ara: 165-166)

Dalam setiap rencana strategis dakwah Nabi Luth a.s. selalu telah diketahui terlebih dahulu oleh lingkungan eksternal, hal ini karena pengkhianatan isterinya, sebuah pengkhianatan ideologis. Namun kita melihat bahwa LGBT tidak pernah ditoleransi oleh Nabi Luth a.s., tapi selalu dicarikan solusi penyembuhannya.
LGBT adalah karunia dari Tuhan

Faktanya hingga hari ini, seluruh penelitian tidak mampu membuktikan teori tersebut. Peneliti pertama yang memperkenalkan adanya gen gay adalah Magnus Hirscheld dari Jerman (1899), berikutnya ada Dr. Michael Bailey dan Dr. Richard Pillard di tahun 1991, dan dilanjutkan oleh Dean Hamer (seorang gay) di tahun 1993. Berbekal penelitian Dean Hamer, Prof. George Rice (Universitas Western Ontarion, Kanada) kembali riset di tahun 1999, dan Prof. Alan Sanders (Universitas Chicago) diketahui juga meneliti masalah gay di tahun 1998-1999, dan tidak menemukan apapun.

Lihat : trueorigin.org/gaygene01.php

“Kami menerima bahwa lingkungan mempunyai peranan membentuk orientasi seksual … Homoseksualitas secara murni bukan karena genetika. Faktor-faktor lingkungan berperan. Tidak ada satu gen yang berkuasa yang menyebabkan seseorang menjadi gay … kita tidak akan dapat memprediksi siapa yang akan menjadi gay.”

“Silsilah keluarga gagal menghasilkan apa yang kami harap temukan yaitu sebuah hukum warisan Mendelian yang sederhana. Faktanya, kami tidak pernah menemukan dalam sebuah keluarga bahwa homoseksualitas didistribusikan dalam rumus yang jelas seperti observasi Mendel dalam tumbuhan kacangnya.” (Dean Hamer. Mengenal pemikiran beliau dapat klik: https://www.youtube.com/watch?v=qJVkOKslXnQ)

Pencarian sebuah gen gay bukan suatu usaha pencarian yang bermanfaat. Saya tidak berpikir ada gen tunggal yang memerintah perilaku manusia yang sangat kompleks.

Ada berbagai komponen genetik dalam semua yang kita lakukan, dan adalah suatu kebodohan untuk menyatakan gen-gen tidak terlibat. Tapi saya tidak berpikir gen-gen itu menentukan.” (Ruth Hubbard, pengurus “The Council for Responsible Genetics”, penulis buku “Exploding the Gene Myth”).
Saksikan wawancara bersama Ruth Hubbard di http://gender.eserver.org/exploding-the-gene-myth.html)

American Psychiatric Association (APA) menerbitkan buku panduan psikologi berjudul Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” (DSM). Di Indonesia, ada buku saku yang merupakan rangkuman singkat DSM bernama (Pedoman Penggolongan & Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ). Namun 5 (lima) dari 7 (tujuh) orang tim pembuat DSM adalah homo dan lesbian. Anggota task force APA terdiri dari Judith M Glassgold Psy. D sebagai ketua (Lesbian), Jack Dreschers MD (Homoseksual), A. Lee Beckstead Ph.D (Homoseksual), Beverly Grerne merupakan Lesbian, Robbin Lin Miler Ph.D (Bisexual), Roger L Worthington (Normal) tapi pernah mendapat “Catalist Award” dari LGBT Resource Centre, dan Clinton Anderson Ph.D (Homoseksual). (Lihat Rita Soebagyo dalam wawancara dengan Hidayatullah Online.)

Kecenderungan LGBT juga perlu diwaspadai dari pemilihan faktor makanan dengan banyak 3P (Pewarna, Pengawet dan Perasa) dan diperburuk semakin banyaknya radikal bebas seperti Polusi Udara dan Asap Rokok. Hal ini di antara yang memicu lahirnya penyakit degeneratif, maka kita menyaksikan adanya pria di usia 40 tahun yang telah memiliki anak dan istri kemudian diketahui bersifat transgender.
Gay bukan penyakit menular. (put/thayyibah)

Bersambung

Pemateri: Dr. Wido Supraha (wido@supraha.com)

About Lurita

Online Drugstore,cialis next day shipping,Free shipping,order cialis black,Discount 10%, dutas buy online