thayyibah.com :: Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu (Wafat di Madain Tahun 36 H) berkata :
اَلْعِلْمُ كَثِيْرٌ وَالْعُمْرُ قَصِيْرٌ فَخُذْ مِنَ الْعِلْمِ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِيْ أَمْرِ دِيْنِكَ.
“Ilmu itu banyak sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu.” (Shifatush Shafwah, 1/546).
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah :
[1] Jangan ingin mempelajari semua ilmu karena ilmu Agama itu luas dan dalam laksana lautan yang tak bertepi. [2] Usia dan hidup ini begitu singkat makanya gunakan waktu semaksimal mungkin. [3] Prioritaskanlah ilmu yang paling dibutuhkan diantaranya adalah ilmu tentang aqidah dan ibadah, jangan mempelajari ilmu yang fardlu kifayah sebelum mempelajari ilmu yang fardlu ‘ain, atau terkadang seseorang membutuhkan kepada ilmu tertentu dibandingkan ilmu yang lainnya, misalnya para pedagang wajib mngetahui seluk beluk riba, sementara orang kaya wajib mengetahui hukum yang terkait zakat. [4] Saudara kita yang baru ngaji jangan mempelajari dulu ilmu jarah dan ta’dil, atau ilmu mencela dan membantah karena, atau berdebat didalam ilmu dan agama karena yang demikian itu bukan lah medan para penuntut ilmu akan tetapi medannya para ulama. [5] Hati-hati jangan salah pilih tempat ngaji karena akan berujung penyesalan, buang-buang waktu percuma, barakhir pada kesesatan, dengarlah nasehat Imam Ibnu Sirin (Wafat Tahun 110 H di Bashrah) beliau mengatakan :إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ.
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah kepada siapa kalian mengambil agama kalian.” Shahih Muslim, 1/7. (put/thayyibah)
Oleh: Al-Ustâdz Abû Ghazî Safrudin bin Yamin As-Sundawî Hafizhahullâh