thayyibah.com :: Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah. Amma ba’du. Saudaraku seislam yang saya cintai, semoga Allah memberikan kepada kita kefahaman dan manfaat dari salah satu hadits Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallama~ berikut :
عَنْ عَلِىٍّ – رضى الله عنه – قَالَ لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْىِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلاَهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ.
Dari ‘Ali bin Abi Thalib ~radhiyallahu ‘anhu~, ia berkata : “Seandainya pengamalan agama itu berdasarkan pikiran/pendapat semata maka bagian bawah khuf/sepatu itu lebih patut diusap daripada bagian atasnya. Sedangkan aku sungguh telah melihat Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallama~ mengusap bagian atas kedua sepatunya.”
[ HR. Abu Dawud ~rahimahullahu~ dalam sunannya no. 162, Maktabah Syamilah. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani ~rahimahullahu~ dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Dawud no. 162, Irwa al-Ghalil no. 103, Misykah al-Mashaabih no. 525, Maktabah Syamilah]Saudaraku seislam yang saya muliakan, jika kita renungi apa yang tersebut di atas maka kita akan mendapatkan berbagai pelajaran penting untuk hidup dan kehidupan kita. Di antaranya ;
1. Agama Islam yang kita anut adalah agama berbasis wahyu (Al-Qur’an dan Sunnah Nabi) bukan nafsu dan ro’yu (pemikiran) semata. Oleh karena itu berupayalah dengan penuh kesungguhan untuk membekali amalan kita dengan ilmunya terlebih dahulu.
2. Tidak selamanya sebuah perkara yang tidak cocok dengan akal atau pemikiran menjadi perkara yang salah. Begitu pula sebaliknya. Tidak selamanya apa yang mencocoki akal dan pemikiran kita itu menjadi hal yang benar menurut Allah dan Rasul-Nya.
3. Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallama~ adalah suri teladan yang paling baik disemua urusan. Mencintai beliau dan meneladaninya akan mendatangkan kebahagiaan dan keridhoan Arrahmaan.
4. Sunnah Nabi itu lah yang harus diikuti dan diamalkan dalam semua urusan kita
5. Penjelasan tata cara mengusap khuf ketika berwudhu’
Wallahu a’lam. Demikian dapat disampaikan. Wa shallallahu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad. (put/thayyibah)
Oleh: Ibnu Mukhtar