Hawwa (Istri Nabi Adam a.s.)
thayyibah.com :: Hawwa, wanita pertama di dunia, ibu seluruh manusia, selalu hamil kembar, teladan para ibu dalam keibuan, dan partner suaminya dalam pembangunan Ka’bah yang mulia. Wafat setahun setelah kematian suaminya, dan dimakamkan bersama suaminya. Lokasi kuburannya kemungkinan berada di Jeddah
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا (١)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan [mempergunakan] nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan [peliharalah] hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An-Nisa/4:1)
Hawwa, wanita pertama yang menerima rayuan syaithan dalam bentuk hiasan dan menularkannya kepada suaminya, dan ini adalah makna pengkhianatan dalam sabda Nabi Saw,
لولا حواء لم تخن أنثى زوجها
“Kalaulah tidak karena Hawwa’, seorang istri tidak akan mengkhianati suaminya. (Muttafaqun ‘alaih)
Hawwa adalah wanita yang pertama kali mengetahui apa arti kematian dan menangis karena kematian, yakni ketika suaminya, Adam a.s. menginformasikan bahwa Habil telah mati. Kesedihan yang berlangsung lama hingga 5 tahun kemudian lahirlah Syaits (pemberian Allah) menggantikan Habil
Istri Nabi Nuh a.s.
Contoh buruk bagi wanita kafir yang lebih memilih mengikuti kelompok kuffar yang melecehkan tauhid dan menyakiti Nabi Nuh a.s. Wafat tenggelam bersama orang-orang kafir dalam sebuah peristiwa banjir besar.
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلاً۬ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱمۡرَأَتَ نُوحٍ۬ وَٱمۡرَأَتَ لُوطٍ۬ۖ ڪَانَتَا تَحۡتَ عَبۡدَيۡنِ مِنۡ عِبَادِنَا صَـٰلِحَيۡنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمۡ يُغۡنِيَا عَنۡہُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔ۬ا وَقِيلَ ٱدۡخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٲخِلِينَ (١٠)
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat [1] kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari [siksa] Allah; dan dikatakan [kepada keduanya]; “Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk [neraka]”.” (Q.S. at-Tahrim/66:10)
Ibu dari Haam, Yafits, dan Kan’am, seluruhnya tenggelam.
Istri Nabi Luth a.s.
Bernama Walihah, contoh buruk bagi wanita kafir yang menjadi mata-mata dakwah suaminya, menyebarluaskan rahasia suaminya dan memusuhi agamanya. Memiliki akhlak bejat, watak rusak dan fitrah yang menyimpang. Wafat binasa bersama kaumnya.
إِلَّا عَجُوزً۬ا فِى ٱلۡغَـٰبِرِينَ (١٧١)
“kecuali seorang perempuan tua [isterinya], yang termasuk dalam golongan yang tinggal.” (Q.S. Asy-Syu’ara/26:171)
Istri Nabi Ismail a.s.
Teladan terbaik kedermawanan setiap wanita beriman, yang taat kepada suaminya, qana’ah, banyak memuji Allah dan pandai bersyukur. Kebaikannya ini mendoorng Nabi Ibrahim a.s. mendoakan keberkahan baginya, sehingga Allah memberkahi keturunannya dan melahirkan 12 orang anak (Nabit, Qaidar, Arbal, Mansya, Masma’, Masyi, Duma, Adar, Thaima, Yathura, Nabsya, dan Qaidama. Wanita itu bernama Ri’lah binti Mudhahd bin Amr al-Jurhumiyah, seorang wanita yang hadir menggantikan istri pertama Isma’il a.s., Shada binti Sa’ad yang juga berasal dari Kabilah Jurhum. Wafat di dekat Baitullah. (thayyibah)