thayyibah.com :: Suatu ketika saya makan di warung makan bersama istri dan anak-anak, di meja sebelah terdengar suara “kicauan dan raungan” para perempuan, mereka: tertawa terbahak-bahak, tertawa terkekeh-kekeh, mengangkat suara tidak mengindahkan orang di sekitarnya, mengangkat suara seakan di dalam rumahnya sendiri, ribut, sampai para lelaki risih dengan kelakuan mereka.
Cerita lain, dan suatu ketika saya berada di Arab Saudi, saya melihat ibu-ibu muslimah, keluar dari kamar mandi perempuan dengan tanpa memakai Jilbab, padahal di luar banyak laki-laki. Saya nasehati ibunya, mohon maaf ibu jika di depan lelaki yang bukan mahram ditutup auratnya, sang ibu menjawab: “He he he, kebiasaan di kampung mas…”
Wahai Saudariku muslimah.Semoga Allah merahmatimu. Ketahuilah, sifat Al Haya’ disebutkan di Al Jurjany di dalam kitab At Ta’rifat adalah: “Menguasai diri dari melakukan sesuatu dan meninggalkan sesuatu tersebut agar tidak dicela.”
[Lihat kitab AT Ta’rifat, hal, 94]
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Sifat yang membawa pemiliknya kepada menjauhi perbuatan buruk, dan menahan dari meremehkan hak orang yang mempunyai hak.”
[Lihat kitab Fathul Bari, karya Ibnu Rajab, 1/52]
Wahai Saudariku Muslimah…
Tidakkan engkau ingin lebih beriman…?!
Seperti yang disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Malu itu adalah bagian dari iman.” [HR. Muslim]
Tidakkah engkau ingin lebih baik…?!
Seperti yang disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sifat malu tidak mendatangkan kecuali kebaikan?”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Tidakkah engkau ingin lebih anggun dan mulia…?!
Seperti yang disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Tidaklah sifat malu terdapat pada sesuatu kecuali akan menghiasinya.” [HR. Ahmad]
Wahai Saudariku muslimah…
Sifat malu akan membuatmu lebih anggun, trust me! (put/thayyibah)
Banjarmasin. Sabtu, 7 Rabiuts Tsani 1437 H
Al-Ustâdz Ahmad Zainuddin Al-Banjary Hafizhahullâh