thayyibah.com :: Kita sering merasa pegal dan lelah dalam kondisi duduk, apalagi jika sudah terlalu lama dalam posisi demikian, sedangkan jika ingin membaca quran dalam waktu cukup lama dengan cara berbaring atau rebahan, apakah bisa dianggap tidak sesuai adab membaca quran?
Mari kita simak penjelasan boleh atau tidaknya membaca quran/ tilawah dalam posisi berbaring, tiduran atau rebahan:
Membaca Al Qur’an sambil berdiri, sambil duduk, sambil bersujud, dan sambil berbaring, semuanya boleh. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ
“(yaitu) orang-orang yang berzikir sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring..” (QS. Al Imran: 191)
Dan juga firman-Nya:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring” (QS. An Nisa: 103)
Meski demikian, ada yang menyatakan bahwa sebaiknya adab membaca quran tetap diperhatikan, misalnya dengan bersuci terlebih dahulu, duduk, membaca dengan khusyu dan tartil.
Akan tetapi keterangan ayat di atas telah mengindikasikan bahwa membaca quran meski dalam kondisi berbaring adalah diperbolehkan dan tidak mengapa jika kita melakukannya apalagi jika karena alasan kelelahan atau penyakit dan bukan karena alasan untuk mempermainkan al Quran.