thayyibah.com :: Hampir di setiap media berita, masih sibuk membahas tentang teror bom dan penembakan di kawasan MH Thamrin Kamis lalu. Padahal di hari yang sama, batas waktu penawaran saham PT. Freeport Indonesia dilakukan. Apakah ini sebuah pengalihan berita semata?
Freeport adalah masalah krusial Indonesia menyangkaut hajat hidup 250 juta rakyat Indonesia. Dalam satu analisa, seandainya kekayaan Freeport yang mengeruk Sumber Daya Alam di Papua hasilnya sebagian besar untuk Indonesia maka bukan saja rakyat Papua kaya raya juga rakyat Indonesia akan sekolah gratis sampai perguruan tinggi.
Namun DPR membantah teror yang terjadi di salah satu lokasi paling vital nasional ini sebagai pengalihan isu atas tenggat waktu penawaran saham tambang emas terbesar di dunia itu.
“Kalau peledakan bom ada yang mengatakan untuk pengalihan isu ‘deadline’ divestasi Freeport, saya tidak percaya,” kata anggota komisi VII DPR RI, Ramson Siagian pada wartawan, Kamis (14/1).
Ramson menambahkan, tenggat waktu divestasi PT Freeport sudah dijadwalkan untuk dibahas dengan Menteri ESDM. Jadi, pembahasan soal Freeport hanya masalah waktu saja. Sebab, memang sudah dijadwalkan.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, teror bom dan penembakan di Thamrin tidak ada hubungannya dengan jadwal divestasi Freeport.
Namun, saat ini daya kritis DPR juga menurun akibat upaya Presiden Joko Widodo yang mengintervensi dan menarik partai politik bergabung untuk mendukung. Jadi, kalau soal divestasi Freeport, tidak perlu pengalihan isu dengan teror yang memakan korban.
“Terlalu tinggi cost-nya tapi tidak diperlukan,” tegas dia.
(dari berbagai sumber)