thayyibah.com :: Bersyukur di waktu lapang tentu kita sudah tahu alasannya, meskipun masih banyak juga yang lupa melakukannya. Tapi kenapa kita juga masih harus belajar bersyukur di kala sempit?
“Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Q.S. Ibrahim: 7)
Bersyukur di kala lapang, yakni saat banyak uang, badan sehat, keluarga baik-baik saja, tentunya jadi keharusan setiap muslim yang beriman. Lupa melakukannya saking merasa kenikmatan itu sesuatu yang biasa-biasa saja merupakan salah satu bentuk kufur nikmat.
Nah, ketika kita dalam kondisi sulit, badan terkena penyakit, utang melilit, bagaimana cara bersyukur di saat sempit seperti itu? Mengapa pula kita tetap harus bersyukur?
Banyak alasannya, di antaranya sebagai berikut:
1. Bersyukur karena masih ada iman di hati
Betapa banyak orang menggadaikan imannya hanya karena diuji dengan kesempitan rezeki. Maka, jika kita masih meyakini janji Allah ‘beserta kesulitan ada kemudahan’ bersyukurlah!
2. Banyak kesuksesan luar biasa, dicapai justru oleh orang-orang yang bangkit dari masa sulit
Kesuksesan luar biasa hanyalah milik orang-orang yang bisa bangkit dari kesulitan, dan untuk itu… Diperlukan rasa syukur yang besar saat melewati masa krisis. Bersyukur di saat sulit kadang kala sama bentuknya dengan bersabar.
3. Tidak semua kesulitan datang sebagai ujian dari Allah, bisa jadi itu adalah bentuk balasan akibat perbuatan jahat kita sendiri
Maka bersyukurlah karena perbuatan jahat kita dibalas di dunia ini, artinya Allah ingin kita sadar dan kembali padaNya.
Demikianlah beberapa alasan kita harus belajar bersyukur di kala sempit, moga bermanfaat.
Sumber: Ummi