thayyibah.com :: Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menginfakkan seluruh hartanya demi kemaslahatan kaum muslimin, dan Umar radhiyallahu ‘anhu menginfakkan setengah hartanya.
Dan di antara dampak dari hati yang bersih adalah sikap memaafkan, mengalah, sabar, dan lemah lembut terhadap kaum muslimin. Dan Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam telah memuji seorang sahabatnya, Abu Dhomdhom radhiallahu ‘anhu, karena hal tersebut. Jika beliau di pagi hari beliau berkata:
اللَّهُمَّ لاَ مَالَ لِي لِأَتَصَدَّقَ بِهِ عَلَى النَّاسِ، وَقَدْ تَصَدَّقْتُ عَلَيْهِمْ بِشَتْمِ عِرْضِي، فَمَنْ شَتَمَنِي أَوْ قَذَفَنِي فَهُوَ حِلٌّ
“Ya Allah sesungguhnya aku tidak memiliki harta untuk bersedekah dengannya kepada orang-orang, dan aku telah bersedekah kepada mereka dengan cacian terhadap harga diriku, maka barangsiapa yang mencaci maki aku atau menuduhku (dengan tuduhan tidak benar) maka ia telah aku halalkan”.
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ يَسْتَطِيْعُ مِنْكُمْ أَنْ يَكُوْنَ كَأَبِي ضَمْضَمَ؟
“Siapa di antara kalian yang mampu seperti Abu Dhomdhom?” (HR. Al-Hakim, Ibnu Abdilbar, dan Al-Bazzar, dan hadits ini hasan)”