thayyibah.com :: Hidup memang sulit, supaya kita sadar tuk bergantung, sebab bergantung itu menenangkan.
Dan hanya akan semakin menenangkan ketika kita bergantung pada yang jauh lebih kuat daripada kita. Bahkan lebih kuat dari apapun dan siapapun.
Hidup memang penuh teka-teki, supaya kita berhati-hati dan selalu meminta petunjuk, sebab meminta dengan penuh kejujuran dan harapan itu tak ubahnya perbincangan yang menghibur. Dan akan semakin menghibur ketika kita sadar tuk sering berbincang pada yang tak bosan mendengar, bahkan justru senang bila kita terus-menerus bercerita, lalu meminta.
Sebab itu, selalu utamakan Ia sebelum aku atau siapapun. Aku akan ada kalanya tak bisa memenuhi yang kamu ingin. Tapi Ia bisa dan selalu bisa, bahkan tak jarang Ia beri yang lebih baik dari yang kamu perlu.
Akan ada masanya aku sedang tak bisa mendengar ceritamu, entah aku sedang terlalu lelah, atau aku sedang mengerjakan sesuatu yang teramat penting dan genting. Tetapi Ia, Ia akan selalu ada untuk setiap kata dan harapanmu. Apapun dan kapanpun.
Bergantung pada-Nya. Dan doakan aku mampu melakukan yang harus aku lakukan. Berharap pada-Nya.
Dan kuatkan aku dengan keyakinanmu yang penuh kesungguhan.
Aku pelaut, dan aku bisa mengendalikan kapal kita. Tetapi Ia lah yang memilki samudera, Ia yang menggenggam angin, Ia yang menguasai gelombang.
Maka dalam luasnya semesta, kita ini sama kecil dan rendahnya. Agar selalu kita sadar tuk bersandar, pada Ia sang maha, lewat doa dan sujud kita.