thayyibah.com :: Dalam sholat mungkin kita sering membaca firman Allah:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤
Artinya:
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia (Allah) tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Lalu pantaskah lidah yang kita gunakan untuk membaca ayat-ayat tauhid tersebut kita gunakan untuk mengucapkan:
“Selamat atas kelahiran anak Tuhan”
?????
Sekali-kali tidak…
Lidah yang kita pakai untuk melafadzkan ayat-ayat tauhid sangat tidak pantas kita gunakan untuk mengucapkan kata-kata syirik tersebut.
Bila ada yang mengatakan, “Kan hanya sekedar basa-basi..!?”
Jawab kami “Maaf, tidak ada basa-basi dalam perkara kesyirikan”.
“Berarti Anda tidak toleran”
Jawab kami, “Anda ini bagaimana, di negeri mayoritas muslim seperti di negeri entah berantah mereka bebas membunyikan lonceng, merayakan natal dan sejumlah ritual keagamaan lainnya. apa masih kurang..?”
” Bagimu agamamu, bagiku agamaku”. (put/thayyibah)
Oleh : Ustadz Aan Candra Thalib