Breaking News
Pemilu, Ayo Memilih Untuk Indonesia!

Nasehat Ustadz tentang Pemilu

thayyibah.com :: Sebuah pertanyaan muncul, “Ya Ustad, dalam keadaan sekarang ini apakah benar kita dianjurkan untuk (Terpaksa) ikut serta dalam Pemilu tahun ini (Nyoblos), disebabkan jika kita tidak ikut nyoblos, maka dikhawatirkan Pemerintahan kita akan di Pipimpin dan diatur oleh Kaum Kuffar, terutama dari kalangan Syi’ah di negeri ini. Dan, apakah benar ikut serta dalam Pemilu tahun ini, ada kemasylahatan yang besar untuk kaum muslimin disebabkan Negeri ini (yang bisa dikatakan : terancam) akan di kuasai oleh orang-orang Kafir (terutama Syi’ah), Sehingga, dibolehkan kita ikut serta didalam Pelaksanaan Pemilu sebagaimana apa yang telah di fatwakan oleh sebagian Ulama Ahli Sunnah?”

Pemilu, Ayo Memilih Untuk Indonesia!
Pemilu, Ayo Memilih Untuk Indonesia!

Ikut serta didalam demokrasi dan Pemilu berarti menyeburkan diri kita ke dalam Kancah/Pesta Sistem Kuffur Thoghut Demokrasi yang telah diadopsi oleh Kaum Kuffar.

Dan telah jelas sekali bahwasannya sistem demokrasi yang kuffur bertentangan/menyelisihi dan sangat berlawanan atau menyimpang dengan Syari’at Islam.

Bagaimana mungkin bisa disamakan ketika (di dalam sistem demokrasi), satu suara orang kafir yang penzina dan peminum khomer disamakan dengan satu suara seorang ahli ilmu dan ibadah (ulama) dari kalangan kaum mukmin…

Kekhawatiran sebagian kaum muslim terhadap Syi’ah yang akan memimpin negeri ini jika kita tidak ikut nyoblos, maka kami katakan: Ini hanyalah was was yang berasal dari syaitan yang disebarkan oleh orang-orang jahil dan tergesa-gesa…

Adapun fatwa sebagian ulama sunnah yang membolehkan ikut Pemilu (dengan syarat-syarat tertentu), maka ketahuilah bahwa fatwa seorang ulama BUKANLAH WAHYU yang WAJIB diikuti. Jika fatwanya bertentangan dengan dalil yang shahih, maka kita boleh (bahkan wajib) tinggalkan, seperti apa yang pernah dikatakan oleh Ke-empat Imam Madzhab Rahimakumullah yang berkata: “Jika ada pendapatku yang menyelisihi dalil shahih, maka buanglah pendapatku, dan ambillah (ikuti) dalil yang shahih itu…”

Serta, jika ada masylahatnya di dalamnya (jika ikut pemilu), maka tanyakan dimana masylahatnya…?

Karena, tentang fatwa dari sebagian ulama yang membolehkan ikut serta dalam pemilu, rata-rata dari mereka (para ulama itu) tidak atau belum tahu bagaimana keadaan tokoh-tokoh kaum muslimin negeri ini yang ikut di dalam parlemen demokrasi disini…

Dan mereka juga belum tahu bagaimana keadaan kaum muslimin di negeri ini…

Dan, bagi mereka yang mengatakan bahwa syi’ah akan menguasai negeri ini, jika kaum muslimin (Ahlus Sunnah) meninggalkan pemilu, maka kami katakan: Apakah mereka yakin akan hal ini terjadi? Dan apakah mereka mengetahui hal-hal yang ghaib…??

Sehingga mereka berani meramalkan keadaan ini? Jika dahulu (disekitar tahu 70 an) kaum kaum Muslimin ditakut-takuti dengan Kekuasaan PKI yang akan memimpin dan menguasai negeri ini, jika kaum muslimin meninggalkan pemilu, maka saat ini SYI’AH lah yang sangat ditakuti…

(Namun, apa-apa yang ditakuti tentang PKI di tahun itu gak terjadi, walaupun ada sebagian kaum kaum muslimin meninggalkan pemilu pada saat itu) Padahal, kita dilarang berkata-kata hal0hal yang belum (tentu) terjadi.

Dan berkata-kata “seandainya” atau “jikalau”… karena perkataan ini membuat celah masuknya syaitan…
Wajib bagi kita orang-orang yang beriman meyakini bahwa Allah Ta’ala PASTI menjaga orang-orang yang selalu menjaga agama-Nya… Allah Ta’ala akan menjaga negeri ini, jika penduduk negeri ini selalu bertaqwa (Men-Tauhidkan) Allah ‘Azza wa Jalla..

Dan, bagaimana mungkin bagi kita, ketika kita akan mengingkari pemerinthahan yang kuffur, tetapi dengan tata cara kuffur (Demokrasi : Syirkul Akbar -wal ‘iyadzubillah- ) yang kita ikuti…

Yang wajib diketahui, dengan kita mengingkari dan berlepas diri dari sistem Thoghut Kuffur (Demokrasi) namun bukan berarti kita keluar dari keta’atan kepada pemerintah negeri ini…

Kita tetap ta’at kepada pemimpin negeri ini dalam urusan yang ma’ruf saja, tetapi kita tidak ta’at (berlepas diri) kepada mereka dalam urusan yang menyimpang dari dari Syari’at Islam…

Karena: tidak ada keta’atan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah Ta’ala…

Semoga Allah Ta’ala menjaga diri kita dan kaum muslimin, negeri ini dan pemimpin negeri ini agar selalu diatas hidayah (petunjuknya) dan selalu istiqomah diatas agama-Nya yang lurus… (put/thayyibah)

Sumber Nukilan dari:
beberapa Faedah dari Kajian Rutin setiap Ahad pagi oleh Al Ustadz Al Fadhil Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafizhahullahu Ta’ala di Masjid Imam Ahmad bin Hanbal pada Ahad 28 Jumadil Akhir 1435 H/30 Maret 2014 M.

About Lurita

Online Drugstore,cialis next day shipping,Free shipping,order cialis black,Discount 10%, dutas buy online