thayyibah.com :: Seorang laki-laki mengalami koma selama tujuh hari. Beragam cara dilakukan untuk memulihkan kesadarannya, tapi semua usaha tersebut kandas.
Sang pemuda tetap taksadarkan diri, pun setelah dibacakan banyak ayat-ayat dan surat al-Qur’an, dibacakan doa-doa, dan lain sebagainya.
Setelah berlalu masa sepekan itu, sahabat baiknya mendatangi si pemuda di rumah sakit. Sebagai sahabat dekat, ia amat memahami kesukaan karibnya itu.
Maka, diputarlah sebuah aliran musik tepat di telinga si pemuda yang tengah koma.
Ajaib. Si pemuda menggerak-gerakkan anggota badannya seperti berjoget. Lalu, meninggal dunia.
Demikian inilah kematian yang mengenaskan. Seorang hamba akan dimatikan sebagaimana ia menjalani hidup. Dan kelak dibangkitkan sebagaimana kondisi kematiannya. Ngeri!!
Dikisahkan dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang nasib seorang pemabuk.
Para pemabuk itu, kelak akan dimatikan dalam keadaan menenggak minuman, obat, atau dalam kondisi mabuk; dunia, syahwat, dan sebagainya.
Di alam kubur, ia juga akan dibangkitkan dalam keadaan mabuk. Ketika kelak dimasukkan di dalam neraka, mereka pun berada di tempat khusus, di sebuah lembah bagi para pemabuk.
Tidak ditempatkan di sana, kecuali orang-orang yang memiliki kebiasaan mabuk di sepanjang kehidupannya.
Wasapadalah wahai diri. Jalani hidup dengan benar. Jangan terbiasa dengan hidup ala orang kafir, munafik, dan musyrik. Jauhi semua perbuatan dosa. Mulai dari yang kecil, beranjak ke yang lebih besar.
Teruslah berupaya hingga menggapai istiqamah di akhir hayat.
Bukankah kita menyaksikan begitu banyak orang yang mati dalam keadaan zina karena hidupnya dijalani dengan menjual aurat?
Tidak cukupkah kita melihat orang-orang yang mati dalam keadaan bergelimang dosa di tempat-tempat maksiat karena kesehariannya dihabiskan untuk mendurhakai Allah Ta’ala?
Ingatlah baik-baik. Seorang hamba tidak akan dimatikan dalam keadaan mabuk jika dia menjalani hidup dalam ketaatan dan tak pernah sekali pun menyentuh minuman keras.
Ia juga mustahil dimatikan dalam cengkeraman korupsi ketika dirinya tak pernah memakan harta haram meski serupiah pun.
Tidakkah malu, jika kelak kita dibangkitan di alam kubur dalam keadaan hina dan nista bergelimang dosa?
Tidakkah kita takut jika kelak mati dalam keadaan menonton tayangan tak bermoral sebab hidup sehari-hari pun dijalani dengan aktivitas seperti itu?
Mari memohon kepada Allah Ta’ala agar kita dikuatkan dalam melakukan amal-amal shalih di sepanjang hayat agar kelak dimatikan dalam keadaan beribadah, dan dibangkitkan di dalam kubur serta mahsyar dalam keadaan serupa itu. Aamiin.