Breaking News

Minuman Penghuni Surga

gambaran surga

thayyibah.com :: Disediakan dan diperintahkan untuk makan dan minum dengan enak, sebagaimana firman-Nya:

(Dikatakan kepada mereka): “Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al Mursalat, 77:43).

Air Kafur

Air kafur adalah minuman istimewa para penghuni Surga yang mata airnya berasal dari telaga al kautsar, sebagaimana firman-Nya:

Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (yaitu) mata air (dalam Surga) yang daripadanya hamba-hamba Alloh minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. (QS. Al Insaan, 76:5-6).

Air Jahe

Jahe, yang nama ilmiahnya Zingiber officinale, banyak digunakan sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita dengan tanaman ini, hingga tiap daerah di Indonesiamempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Di Aceh jahe disebut halia, di Batak Karo dikenal dengan bahing. Masyarakat Sumatera Barat menamainya sipadeh atau sipodeh dan di Lampung disebut jahi. Di Jawa, Sunda dan Madura sebutannya adalah jae, jahe, dan jhai. Sementara orang Bugis dan Irian menyebutnya pese dan lali.

Rimpang jahe mengandung senyawa kimia berupa Ginger oil, minyak terbang, limonele, alfa-linolenat dan tepung kanji. Khasiat jahe di antaranya sebagai anti-inflamasi, anti-tromotik, anti-karsinogen dan anti-tumor. Selain itu, jahe juga dapat menyembuhkan batuk kering menahun, gatal-gatal, luka lecet, luka bakar, luka tikam, gigitan ular serta meningkatkan daya tahan tubuh. Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah,sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.

Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecahprotein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan. Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.

Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol. Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan. Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah. Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak. Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Al Qur’an menyebut jahe dengan zanjabil dan dikisahkan kelak para penghuni Surga akan diberikan minuman yang campurannya adalah jahe dari mata air Surga (salsabil). Abu Nu’aim meriwayatkan dari hadits Abu Said Al Khudri RA bahwa ia menceritakan, “Raja Romawi pernah menghadiahkan kepada Rasulullah SAW satu karung jahe. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan, dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan”. Hal ini dilakukan Nabi karena beliau mengetahui khasiat jahe dan ingin semua sahabatnya merasakan manfaat dari tanaman ini. Alloh berfirman :

Di dalam Surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (yang didatangkan dari) sebuah mata air Surga yang dinamakan salsabil. (QS. Al Insaan, 76:17-18).

Khamar Yang Tidak Memabukan

Khamar berasal dari bahasa Arab artinya menutupi. Jenis minuman yang memabukkan (menutupi kesehatan akal). Sebagian ulama seperti Imam Hanafi memberikan pengertian khamar sebagai nama (sebutan) untuk jenis minuman yang dibuat dari perasan anggur sesudah dimasak sampai mendidih serta mengeluarkan buih dan kemudian menjadi bersih kembali. Sari dari buih itulah yang mengandung unsur yang memabukkan. Ada pula yang memberi pengertian khamar dengan lebih menonjolkan unsur yang memabukkannya. Artinya, segala jenis minuman yang memabukkan disebut khamar.

Islam memandang khamar sebagai salah satu faktor utama timbulnya gejala kejahatan, seperti menghalangi seseorang untuk berzikir kepada Alloh SWT, menghalangi seseorang melakukan sholat yang merupakan tiang agama, menghalangi hati dari sinar hikmah dan merupakan perbuatan syathon. Oleh karena itu, khamar baik secara esensi maupun penggunaannya, diharamkan secara qath’i (yakin) dalam Al Qur’an maupun sunah Nabi SAW. Tetapi karena pada awal Islam khamar telah menjadi kebiasaan atau bagian hidup masyarakat Arab, maka pelarangannya dilakukan secara bertahap. Umar bin Khattab, Mu’adz bin Jabal dan sekelompok sahabat bertanya kepada Nabi SAW tentang khamar. Kemudian turunlah wahyu yang dinyatakan dalam Al Qur’an :

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ” yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, (QS. Al Baqoroh, 2:219).

Pada ayat ini belum ada larangan karena kandungan ayat tersebut hanya berupa informasi yang menyebutkan dosa khamar lebih besar dari pada manfaatnya. Kemudian Alloh SWT berfirman kembali, sebagaimana firman-Nya :

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaithon. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al Maidah, 5:90).

Dalam ayat ini, manusia dituntut untuk meninggalkan minum khamar, karena hal ini termasuk perbuatan keji atau perbuatan syaithon. Ketika ada seorang mabuk akibat meminum khamar yang mengerjakan sholat dan membaca surat Al Kafirun secara berulang-ulang tetapi tidak benar, maka turun wahyu yang tercantum dalam surat An-Nisa ayat 43 sebagaimana firman-Nya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Alloh Maha Pema’af lagi Maha Pengampun. (QS. An Nisa, 4:43).

Khamar yang memabukkan itu disebut induk kejahatan karena orang yang mabuk akan hilang kendali kesadarannya. Oleh karena itu, meminum khamar termasuk salah satu dosa besar. Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat Tabrani dari Abdullah bin Umar yang artinya,

“Khamar adalah ibu kejahatan dan terbesar dosa-dosa besar dan barangsiapa meminum khamar, maka akan meninggalkan salat dan terjatuh (menggauli) ibu dan bibinya.’’ Nabi SAW juga menggambarkan orang yang meminum khamar ibarat orang yang menyembah berhala, artinya telah hilang Islamnya. (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

Karena besar dosa akibat minum khamar, maka yang mendapat laknat atau hukuman bukan saja orang yang meminum khamar, tapi juga pihak yang terlibat dengan khamar, seperti orang yang menghidangkan, menjual, memasok, membuat, mengusahakan dan yang menikmati hasil penjualan khamar. Adapun hikmah mengapa diharamkan minum khamar, antara lain untuk menjaga kebutuhan primer yang bersifat darurat yaitu, dien, akal, harta, kehormatan dan keluarga. Karena jika seseorang telah kecanduan minum khamar, maka kelima hal di atas berantakan. Sedangkan khamar yang disediakan oleh Alloh SWT didalam Surga adalah khamar yang enak dan tidak memabukan, sebagaimana firman-Nya :

“Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir, (warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya.” (QS. Ash Shaffaat, 37:45-47).

Air Susu Dan Madu

Air susu dan madu adalah minuman yang tersedia di Surga, berdasarkan firman-Nya:

“(apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang didalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh didalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS. Muhammad, 47:15).

Air Susu

Susu sering kali bererti cecair berkhasiat yang dihasilkan oleh kelenjar mamari mamalia betina seperti sapi, unta, kambing. Sebagaimana firman-Nya :

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. An Nahl, 16:66).

Ia membekalkan sumber utama khasiat bagi anak yang baru lahir sebelum mereka mampu memakan makanan yang lain. Ia juga diproses menjadi hasil tenusu seperti krim, mentega, yoghurt, aiskrim, gelato, keju, casein, protein gandum, laktosa, susu pekat, susu tepung, dan banyak jenis tambahan-makanan lain dan keluaran pengilangan. Susu akan basi jika dibiarkan terlalu lama. Susu juga banyak faedahnya berdasarkan firman-Nya:

“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan” (QS. Al Mu’minuun, 23:21).

Madu

Madu adalah salah satu minuman yang direkomendasikan dalam Al-Quran selain susu. Jadi apabila kita minum madu karena mengimani ayat ini, maka kita mendapat pahala. Suatu hari Nabi, didatangi oleh seorang sahabat. Sahabatnya itu berkata bahwa temannya diare dan sudah minum madu selama 3 hari, tapi tidak sembuh-sembuh. Lalu nabi bersabda “Teruskanlah minum madu, susungguhnya Alloh tidak berdusta, perut temanmulah yang dusta”. Keesokan harinya temannya itu pun sembuh. Jadi waktu penyembuhan bisa lama tergantung dari banyaknya racun (dusta) di dalam perut orang tersebut. Madu terbukti bermanfaat untuk menyembuhkan gangguan pencernaan. Mengingat pencernaan (perut) adalah sumber segala penyakit, maka madu dapat dianggap penyembuh segala jenis penyakit. Sebagaimana firman-Nya :

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Robb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An Nahl, 16:69).

Sumber: mawaddahindah

 

About A Halia