thayyibah.com :: Cukuplah sebuah paragraf dari tulisan Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia sebagai jawabannya,
“Tapi jangan menanti kedatangannya atau menggodanya untuk hadir ke sini. Sekali lagi, jangan pernah menunggu kedatangannya, seperti orang-orang lugu yang tertindas itu, mereka menunggu datangnya Ratu Adil yang tidak pernah datang. Mereka tidak pernah datang. Mereka bahkan sudah ada di sini. Mereka lahir dan besar di negeri ini. Mereka adalah AKU, KAU, dan KITA SEMUA. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanannya; dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjadi untaian kalung zamrud khatulistiwa yang menghiasi leher sejarah.”
Bukankah sudah saatnya kita menangkap sejarah, menjadi para pelintas badai, dan membawa obor cahaya di tengah badai menuntaskan mimpi ‘MENUJU KEMENANGAN ISLAM’. (put/thayyibah)