thayyibah.com :: Berikut ini beberapa cuplikan dari ucapan ulama rujukan Ahlussunnah dalam menjelaskan hakikat ISIS serta pelanggarannya terhadap Islam. Sebagian cuplikan dari ucapan ini disampaikan langsung pada beberapa tabligh akbar yang diselenggarakan Ahlussunnah di tanah air.
Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad berkata: “Dan suatu hal yang disayangkan, fitnah (musibah) khilafah khayalan yang lahir beberapa waktu yang lalu ini, diterima dan disambut oleh sebagian pemuda… Dan diantara mereka juga ada yang mengaku telah berbai’at kepada khalifah majhul (gelap) tersebut! Bagaimana mungkin bisa diharapkan kebaikan dari orang-orang yang memiliki pemahaman takfir (serampangan memvonis kafir) dan taqtil (serampangan membunuh orang) dengan cara membunuh yang paling kejam dan sadis? Dan kepada para pemuda yang sudah ikut-ikutan mendukung ISIS ini, hendaklah mereka ruju‘ dan kembali kepada jalan yang benar. Dan jangan terfikir sama sekali untuk bergabung bersama mereka, yang akan menyebabkan kalian keluar dari kehidupan ini lewat bom bunuh diri yang mereka pakaikan atau disembelih dengan golok-golok yang sudah jadi ciri khas kelompok ini.”
Asy-Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan. Saat beliau ditanya tentang anggapan sebagian orang bahwa tujuan dari dakwah adalah menegakkan khilafah dan merebut kekuasaan, dan membaiat pemimpin-pemimpin jaringan bawah tanah, beliau menjelaskan: “Tujuan dari dakwah adalah mengikhlaskan ibadah untuk Allah dan menanamkan tauhid. Semua rasul memulai dakwahnya dengan seruan “Wahai kaumku, beribadahlah kepada Allah. Inilah manhaj dakwah yang digariskan para nabi bagi kita. Dan bukan merupakan manhaj dakwah kita mengajak kepada kekuasaan, mengajak untuk berkuasa. Bahkan kami mengajak kepada agama, kepada tauhid yang pertama-tama. Inilah ajaran yang kami serukan. Dan kami mengajak kepada persatuan dan kepada taat dan tunduk kepada pemerintah. Inilah tauhid dan inilah dakwah ke jalan Allah dan inilah maksud berhukum kepada syariat, hukum islami.”
Asy-Syaikh Sulaiman Ruhaili. Orang-orang yang tergabung di ISIS diantara mereka ada yang merupakan Khawarij. Terdapat padanya semua sifat Khawarij dan diantara mereka ada yang merupakan sifat bagi Khawarij. Dan semua mereka menyelisihi sunnah. Berbahaya bagi ummat, melalaikan ummat dari jihad yang syar’i, mengarahkan senapan-senapan mereka kepada Ahlussunnah dengan alasan bahwa Ahlussunnah telah murtad dan munafik. Dan dengan alasan bahwasa memerangi Ahlussunnah lebih utama daripada memerangi Yahudi dan Kristen.
Pada Ramadhan kemarin, Yahudi memerangi Gaza dan membunuhi muslimin. Sedangkan ISIS ada di Irak dan Syam. Apakah mereka bergerak ke Palestina untuk melindungi muslimin? Demi Allah, tidak! Akan tetapi mereka bergerak ke perbatasan Saudi Arabia, negara tauhid dan sunnah, pada hari Jumat. Dan waktu itu adalah Jum’at pertama di bulan Ramadhan, saat orang-orang shalat Jum’at. Karena mereka mengetahui bahwa tentara Saudi Arabia mengerjakan shalat Jumat. Lalu mereka meledakkan sebuah mobil tentara yang bejaga-jaga (disana), lalu mereka masuk kesana dan berusaha membuat kerusakan, akan tetapi Allah menghinakan mereka.
Saudara-saudara kita di Yaman. Orang-orang Syi’ah Hutsi memerangi mereka dan Al Qaida ada disana dengan persenjataannya. Tapi mereka tidak bergerak sama sekali untuk melindungi Ahlussunnah, melainkan bergembira dan menertawakan Ahlussunnah.
Apakah kita mengharapkan kebaikan dari orang-orang seperti mereka?! Mereka menyelisihi ulama. Dan ummat tidak akan jaya kecuali dengan berpegang dengan bimbingan ulama. Maka jangan sampai kita tertipu dengan ucapan yang manis. Telah terdapat di dalam hadits bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berbicara tentang mereka (Khawarij): “Pandai bicara, buruk dalam bertindak.” Sekarang mereka bilang; “Kami ingin mendirikan khilafah.” “Kami ingin menerapkan syariat Allah diatas bangkai-bangkai muslimin, diatas bangkai-bangkai Ahlussunnah.” Mereka ingin menghabisi semua orang yang menyelisihi mereka. Sungguh demi Allah yang tidak ada Dzat yang berhak diibadahi selain Dia, tidak boleh bagi seorang muslim untuk mencintai mereka. Dan tidak boleh bagi seorang muslim mendoakan mereka kecuali agar mereka diberi petunjuk. Dan tidak boleh bagi seorang muslim di negeri manapun untuk membaiatnya (Abu Bakr Al Baghdadi).
Asy-Syaikh Abdul Malik Ar-Ramadhani. Beliau ditanya: Apakah hakikat ISIS sesuai dengan syariat Islam dan apakah ada kewajiban membaiat khalifah tersebut?
Telah kami jelaskan bahwa ada di pundak-pundak kalian bai’at kepada presiden kalian. Maka semua pemimpin negara selagi dia muslim, dinegeri mana pun, walau pun terdapat pada pemimpin tersebut kekurangan, selagi dia muslim, maka barangsiapa keluar dari ketaatan kepadanya, seperti memutus ikatan ketaatan kepadanya dan berbai’at kepada selainnya, maka ia telah melepas tali Islam dari lehernya dan mati dengan cara jahiliyah, sebagaimana dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sudais. Imam Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As-Sudais, menyebut ISIS adalah kelompok khawarij yang ada di zaman ini. Hal ini beliau sampaikan dalam khutbah sholat jumat di Masjidil Haram. “Mereka adalah kelompok khowarij yang ada di zaman ini. syariat jihad yang menjadi puncak dari agama Islam ini menjadi tercoreng karena mereka,”
Mereka, juga kata beliau telah membuat buruk wajah Islam yang bersifat teduh, manusiawi, toleran, dan washathiyyah (pertengahan).
Bagi orang awam yang tidak mengetahui Islam dengan benar, menurut Sudais, pasti akan mengatakan bahwa tindakan ISIS itu berasal dari Islam. “Padahal apa yang mereka lakukan itu tidak ada kaitannya dengan Islam. Maka, Islam tidak bertanggung jawab atas sikap dan tindakan mereka,” tandasnya.
Syaikh As-Sudais juga mengingatkan para pemuda agar tidak tertipu dengan slogan-slogan ISIS untuk ikut dalam rekrutmen mereka. Hal ini disebabkan lantaran tujuan mereka sebenarnya ingin menghancurkan tatanan Islam dan persatuan masyarakat.
Mufti Saudi Asy-Syaikh Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh. “Dan kelompok-kelompok ini (Al-Qaedan & ISIS) serta yang semisalnya tidak berada dalam ajaran Islam yang benar maupun jalan para pemeluknya yang berpegang teguh dengan hidayah. Akan tetapi mereka adalah kelompok penerus Khawarij yaitu kelompok pertama yang keluar dari agama ini karena mereka mengkafirkan kaum muslimin yang melakukan dosa, hingga mereka menghalalkan harta dan nyawa kaum muslimin”. (put/thayyibah)