thayyibah.com :: Saudara dan Saudariku yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Berikut beberapa Amalan yang sepadan dengan Haji dan Umroh, diantaranya :
Yang pertama, berdiam di Masjid selepas sholat shubuh sampai terbitnya matahari, lalu sholat 2 rakaat.
Dalilnya, dari Anas bin Mâlik bahwa Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam bersabda :
من صلى الغداة في جماعة ثم قعد بذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة تامة
“Barangsiapa sholat shubuh berjama’ah kemudian dia duduk berdzikir kepada Allâh sampai terbitnya matahari, kemudian sholat 2 rakaat, maka pahalanya seperti haji dan umroh sempurna sempurna sempurna.” (HR at-Tirmidzî dengan sanad yg shahih, di dalam Shahîh at-Tirmidzî 586, dishahihkan oleh Syaikh al-Albânî di dalam “Ash-Shahîhah” 3403)
Yang kedua, menghadiri shalat jama’ah dan berjalan kaki untuk sholat tathawwu’ (sunnah).
Dalilnya, dari Abî Umâmah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
من مشى إلى صلاة مكتوبة في الجماعة فهي كححة ومن مشى إلى صلاة تطوع (في رواية أبي داود : أي صلاة الضحى) فهي كعمرة تامة
“Barangsiapa berjalan kaki utk sholat wajib berjama’ah maka ia seperti haji, dan barangsiapa berjalan kaki utk sholat sunnah (menurut riwayat Abû Dâwud, sholat dhuhâ) maka seperti umroh secara sempurna.” (HR Ahmad dg sanad shahih; lihat Shahîh al-Jâmi 6556)
Yang ketiga, sholat Isya dan Shubuh berjama’ah.
Dalilnya, dari Abî Dzar Radhiyallâhu anhu, beliau berkata
أن أناسا من أصحاب النبي قالوا : يا رسول الله ذهب أهل الدثور بالأجور يصلون كما نصلي ويصومون كما نصوم ويتصدقون بفضول أموالهم، فقال النبي أو ليس قد جعل الله لكم صلاة العشاء في جماعة تعدل حجة وصلاة الغداة في الجماعة تعدل عمرة.
“Bahwa ada sebagian sahabat bertanya kepada Nabi: “Wahai Rasulullah, orang² kaya datang dengan pahala besar. Mereka bisa sholat sebagaimana kami sholat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa, tapi mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam menjawab, “Allâh telah menjadikan sholat isya berjama’ah bagi kalian sepadan pahalanya dg haji, dan sholat shubuh berjama’ah sepadan dg umroh.” (HR Muslim)
Yang keempat, menghadiri majelis-majelis ilmu di masjid.
Dalilnya, dari Abî Umâmah Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam bersabda :
من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه كان كأجر حاج تاما حجته
“Barangsiapa bersegera ke masjid, tidak menginginkan sesuatu kecuali mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka pahalanya seperti haji yang sempurna hajinya.” (HR at-Thabrânî dan al-Hâkim)
Yang kelima, berdzikir selepas sholat.
Dalilnya, dari Abî Hurairoh beliau berkata :
جاء الفقراء إلى النبي فقالوا : ذهب أهل الدثور بالدرجات العلى والنعيم المقام، يصلون كما نصلي ويصومون كما نصوم ولهم فضل من أموال يحجون بها ويعتمرون ويجاهدون ويتصدقون، قال: إلا أحدثكم بأمر إن أخذتم به أدركتم من سبقكم ولم يدرككم أحد بعدكم وانتم خير من انتم بين ظهرانية إلا من عمل مثله: تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل الصلاة ثلاثا وثلاثين
Datang sahabat Nabi dari kalangan fakir lalu mengadu, “Orang kaya pergi dengan derajat yang tinggi dan status yang mulia, mereka sholat sebagaimana kami sholat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki keutamaan dari harta mereka sehingga mereka bisa berhaji, umroh, jihad dan sedekah dengan harta tsb.”
Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam menjawab, “Maukah kalian aku informasikan dgn suatu perkara yang jika kalian ambil (terima), kalian akan meraih (pahala) melebihi orang² yg mendahului kalian dan tidak seorang pun setelah kalian yg dapat melampaui diri kalian, dan kalian lebih baik daripada yang lainnya di antara kedua tulang punggungnya, kecuali orang yang melakukan semisalnya; yaitu kalian bertasbih, bertahmid dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33 kali.” (HR Bukhârî)
Yang keenam, umroh di bulan Ramadhan.
Dalilnya, dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallâhu’ anhumâ bahwa Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam bersabda kepada seorang wanita dari Anshâr yang bernama Ummu Sinân :
ما منعكِ أن تكوني حججت معنا؟ قالت: ناضحان كان لأبي فلان – زوجها- حج وهو وابنه على أحدهما وكان الآخر يسقي عليه غلامنا، قال: فعمرة في رمضان تقضي حجة – أو حجة معي
“Apa yang mencegahmu dari ikut haji bersama kami?” Ummu Sinân menjawab, “Kami hanya punya 2 ekor unta, yang satu digunakan suami saya untuk berhaji dgn Anda, dan yang satu digunakan untuk mengantar air.” Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam menjawab, “Umroh di bulan Ramadhan itu pahalanya sepadan dengan haji – dalam riwayat lain, haji bersamaku.” (HR Muslim)
Yang ketujuh, berbakti kepada orang tua.
Dalilnya, Abu Ya’lâ meriwayatkan dengan sanad yang baik bahwa ada seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata : “Saya ingin ikut berjihad tapi saya tidak mampu.” Nabi Shallallâhu alaihi wa Salam bertanya : “Apakah orang tuamu ada yg masih hidup?” Dia menjawab, “ibuku (masih hidup). Lalu Nabi bersabda :
قابل الله في برها فإن فعلت فأنت حاج ومعتمر ومجاهد
“Tunjukkan kepada Allâh baktimu kepada ibumu, karena jika kamu telah melakukannya maka kamu seperti orang yang berhaji, umroh dan berjihad.”
Ya Allah teguhkanlah kami di atas iman dan amal shalih, hidupkan kami dengan kehidupan yang baik dan sertakan diri kami bersama golongan orang-orang yang Beriman. (thayyibah)
Oleh: Ustadz Yusuf Abu Ubaidah di grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh & Dialihbahasakan oleh Abû Salmâ Muhammad