Oleh: Davy Byanca Aku bukan Rumi, Hafiz, Kahlil Gibran, Nizar Qabbani atau Rendra penyair legendaris itu. Aku hanyalah lelaki tua dari ujung timur Nusantara. Bodoh, tidak -atau katakanlah belum, mengerti apa-apa, soal narasimu. Tubir hatiku terketuk begitu saja. Menyaksikan kebijakan demi kebijakan. Teriakan dan bentakan, jerit tangis emak-emak, rintihan pedagang kecil menunjukkan kepanikan itu ‘telah terjadi’. Pokoknya tak boleh ada ...
Read More »