Oleh : Om Pirman Para pendukung Jenderal kesal. Bertanya-tanya. Tak habis pikir. Mengapa sang Jenderal tak menyerang? Padahal lawannya sudah tak punya daya. Cukup sekali colek, lawan itu akan jatuh tersungkur. Kalah telak. Tapi sang Jenderal benar-benar punya hitungan sendiri. Ia diserang secara pribadi, tetapi cukup tersenyum. Bahkan saat yang ditanya memberikan jawaban gak nyambung, Sang Jenderal ...
Read More »