Oleh: Salim A. Fillah Peribahasa (judul)ini lahir dari sebuah pertempuran. Pada 12 Juni 1819, waktu yang diberikan oleh Komisaris Belanda di Palembang, HW Muntinghe kepada Sultan Mahmud Badaruddin II agar menyerahkan putra mahkota sebagai sandera habis. Pasukan Belanda mulai dikerahkan untuk mengepung Benteng Kuto Besak yang memagari keraton Sultan. Berhari-hari pertempuran sengit terjadi dan korban di kalangan pengepung begitu dahsyat ...
Read More »