Oleh: Davy Byanca Tahu gak? Dengan memeluk punggungmu, kupastikan kau tidak akan ditikam dari belakang, bahkan oleh tangan masa lalu yang tak nampak. Dalam lirih kuberkata, “semoga hatimu mengerti mengapa aku tiada henti memberi nafas kehangatan.” Tahu gak? Senja kemarin, dari seberang jalan, di mana kita pernah berdiri. Kulihat lautan berdoa dalam harunya biru, “semoga pantai mengerti, mengapa aku tak ...
Read More »