Oleh: Salim A. Fillah Dalam penjebakan di Kembang Arum, 12 November 1828, Kyai Mojo bersama 700 pasukannya dikepung rapat. Dengan ayat Quran dan shalawat bersahutan, semua siap mati. Tapi Belanda berjanji, hanya hendak membawa Kyai Mojo bertemu Gubernur Jenderal tuk menyampaikan langsung syarat damai Sang Pangeran. Sang Kyai setuju, 63 orang pengawal setianya memaksa ikut. Merasa bukan tawanan, sepanjang perjalanan ...
Read More »