Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.SENJA NAMANYA, kali ini dia ingin didengar, bukan mendengar. Kusiapkan waktu dan telingaku untuk menerima pesanmu. Singkat memang, tapi bagiku menyejukkan sangat. Dia bicara soal beratnya hidup, aku menyimak. Dia bicara tentang kekecewaan yang sangat, aku diam seraya memperhatikan gerak bibirnya yang bergetar. ‘Sudah?’ kataku. Dia mengangguk. ‘Begini. Level tertinggi dari berdamai dengan diri sendiri adalah ...
Read More »