Oleh: Didin Amarudin Kemarin seorang kawan lama menelpon saya. Ia bercerita bahwa ia masih saja tidak bisa menahan air mata saat berziarah ke makam suaminya yang dimakamkan di kampung halamannya itu. Termasuk saat pekan lalu ia pulang kampung. Berbagai kenangan indah seperti bermuculan. Padahal sudah tiga tahun berlalu ditinggal wafat belahan jiwanya. Tentu saja saya mendengarkan penuh empati. Saya bisa ...
Read More »