Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib
Seorang pencuri nampak berusaha memasuki rumah Syaikh Ahmad Asy-Syaami, Mufti Madzhab Hambali kota Douma, ditengah gelap nya malam. Syaikh mencoba mengajak bicara si pencuri yang ternyata sudah dikenalnya.
“Ananda, jika kamu mau mengambil barang-barang, jangan ambil yang ini. Karena ini adalah barang amanah yang dititipkan kepadaku. Kalo kamu mau ambil, ambillah barang yang ada disebelah sana. Karena itu adalah barang milik saya pribadi.”
Maka si maling yang tidak menyadari bahwa dirinya dikenali oleh Syaikh segera mengambil barang yang menjadi milik pribadi Syaikh.
Dua hari kemudian Syaikh Ahmad pergi mendatangi rumah si maling dan mengatakan, “Wahai ananda, semoga Allah memaafkan dan mengampuni saya,” sambil memberikan uang kepada si maling.
“Kami selama ini mengabaikan kondisimu, sampai-sampai kami tidak tau bahwa ada orang yang sangat membutuhkan bantuan di sekitar sini,” tambah Syaikh sambil meninggalkan si maling.
Hati si maling langsung luluh dan tersentuh mendapatkan perlakuan yang sangat lembut dan bersahabat dari Syaikh Ahmad Asy Syaami.
Moment itu seketika menjadi titik balik perjalanan hidup si maling. Kehidupannya berubah total. Sejak saat itu ia meminta izin untuk berguru kepada Syaikh dan menjadi sosok murid yang paling sholeh diantara murid Syaikh Asy Syaami.
Foto di atas ini adalah sosok Syaikh Al Allamah Ahmad bin Shalih Asy Syaami, lahir pd tahun 1322 H/1904 M. Syaikh wafat pada bulan Shofar tahun 1414 H/1993 M setelah berjuang melawan penyakit yang sangat panjang.